
Transaksi Bursa Meningkat 3X, IHSG Tutup Sesi 1 di 4.991

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan Selasa (7/7/2020) dengan penguatan tipis sebesar 0,06% (2,9 poin) ke 4.991,76 menyambut kuatnya data cadangan devisa nasional.
Besaran transaksi bursa melambung hingga tiga kali dari biasanya baik dari sisi nilai, yang mencapai Rp 3,9 triliun, maupun volume saham dengan sebanyak 6,1 miliar saham berpindah tangan, serta frekuensi transaksi yang mencapai 455.562 kali.
Nilai tukar rupiah pun menguat 0,62% menjadi Rp 14.350 per dolar Amerika Serikat (AS), karena pasar melihat Bank Indonesia (BI) memiliki cukup amunisi dan ruang untuk menjaga stabilitas nilai tukar nasional sehingga mengurangi risiko kurs atas investasi dalam rupiah.
Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan sesi I menyebutkan sebanyak 131 saham diperdagangkan menguat, 244 lainnya tertekan, dan 163 sisanya flat. Investor asing mencatatkan nilai pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 30,8 miliar.
Beberapa saham yang masih dikoleksi asing di antaranya PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) dengan nilai beli bersih (net buy) Rp 925,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai Rp 5,5 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 4,6 miliar.
Sebaliknya, saham unggulan yang mereka lepas di antaranya adalah PT Astra International Tbk (ASII) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 848,7 miliar, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dengan jual bersih Rp 751,64 miliar dan PT Link Net Tbk (LINK) senilai Rp 528,8 miliar.
Kenaikan harga saham di tengah masuknya investor asing terjadi di tengah kabar positif dari Jalan MH Thamrin. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada Juni 2020 naik 1,2 miliar dolar AS, menjadi US$ 131,7 miliar, menyusul penerbitan sukuk global senilai US$ 2,5 miliar oleh Kementerian Keuangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank & Migas Diburu, IHSG Menguat Tipis di Sesi I