
Saham Bank & Migas Diburu, IHSG Menguat Tipis di Sesi I

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama dengan penguatan sebesar 0,26% atau 12,9 poin ke level 4.938,177, seiring dengan aksi beli saham perbankan dan naiknya harga minyak mentah dunia.
Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) per penutupan sesi I menyebutkan sebanyak 157 saham diperdagangkan menguat dengan 214 lainnya tertekan, dan 160 sisanya flat. Investor asing masih mengambil posisi beli, dengan mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 6,7 miliar, dari total nilai transaksi hari ini Rp 2,54 triliun.
Saham yang masih diborong asing di antaranya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Tabungan Penunan Nasional Syariah Tbk (BTPS). Nilai transaksinya masing-masing sebesar Rp 207,4 miliar, Rp 11, miliar dan Rp 4,2 miliar.
Saham perbankan lain juga menguat seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang naik 0,98% atau 30 poin ke Rp 3.080 per saham, Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga naik 0,22% atau 10 perak ke Rp 4.510/unit.
Pemodal terlihat merespon penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indoneia (BI) menjadi 4,25% kemarin dengan mengoleksi saham perbankan yang dinilai bakal diuntungkan dari kebijakan tersebut.
Di sisi lain, saham yang menguatnya paling tinggi mayoritas terkait dengan bisnis minyak dan gas, seperti misalnya PT AKR Corporindo Tbk. Emiten distributor BBM swasta ini menguat 4,72% ke Rp 2.660 per unit saham, diikuti saham emiten migas PT Elnusa Tbk (ELSA) yang naik 4,42% ke Rp 236 per saham.
Saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) juga menguat 2,55% ke Rp 482 per unit.
Harga minyak acuan global Brent menguat ke atas US$ 40/barel dipicu janji produsen minyak yang tergabung di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) plus Rusia untuk memangkas produksi demi menopang harga.
OPEC+ sepakat untuk memperpanjang periode pemangkasan output (produksi) sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) atau setara dengan 10% output global hingga bulan Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentimen Memburuk, IHSG Melemah 0,24% di Penutupan Sesi 1