Saham-saham LQ45 Melesat 6% di Juli, Siapa Juaranya?

Tri Putra, CNBC Indonesia
05 August 2020 06:52
Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan Juli lalu menjadi periode di mana sentimen negatif mengenai data perekonomian yang buruk berduel melawan sentimen positif progres vaksin corona yang bakal diproduksi oleh sejumlah produsen farmasi global.

Data output perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2020 di beberapa negara memang mengecewakan. Pada periode ini banyak negara-negara yang terpaksa terjerumus ke jurang resesi seperti Amerika Serikat, Jerman, Italia, Singapura, dan Jepang.

Akan tetapi pada bulan ini pelaku pasar juga menjadi semringah karena semakin hari upaya pengembangan vaksin virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) semakin maju.

Vaksin yang dikembangkan oleh AstraZaneca, Sinovac, dan Sinopharm sudah memasuki tahap akhir. Sementara vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan lain pun terus memberi kabar positif.

Pada periode sebulan lalu, di Juli, Indeks LQ45 yaitu indeks dengan konstituen 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan berkinerja baik berhasil terapresiasi 6,19%.

Akan tetapi beberapa saham mampu tumbuh sampai dengan 2 digit. Simak pergerakan harga saham-saham berkinerja terbaik Indeks LQ45 pada bulan Juli.

Terlihat, tiga di antara lima saham Indeks LQ45 memiliki kesamaan yaitu bergerak di sektor emas. Ketiga saham tersebut adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). UNTR juga memiliki unit bisnis sektor emas melalui anak usahanya Agincourt Resources.

Harga emas pada bulan lalu memang berhasil melesat bahkan menembus level tertinggi sepanjang masanya alias all time high karena ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus Covid-19 membuat aset-aset safe haven seperti emas diburu.

Selama bulan Juli harga emas berhasil melesat 10,9%. Terpantau pada perdagangan Selasa (4/8) harga emas dunia berada di level harga US$ 1.975,30/troy ons. Biasanya apabila dalam kondisi resesi maka investor cenderung akan memindahkan dananya ke aset yang bersifat safe haven alias tahan terhadap resesi.

Mengacu data BEI, anggota baru LQ45 MDKA berhasil memimpin kenaikan dengan reli 31,14% selama sebulan, di posisi ketiga terdapat UNTR yang berhasil terapresiasi 29,00%, sedangkan juara empat diduduki oleh perusahaan pelat merah ANTM dengan kenaikan 20,66%

Selanjutnya pada periode ini, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) juga berhasil tumbuh tinggi 30,54%. Hal ini dikarenakan ternyata INKP diuntungkan oleh kehadiran virus corona karena laba bersih INKP pada Q-1 2020 berhasil melesat 145%.

Kendati penjualan INKP turun, laba bersih INKP berhasil terbang karena mendapatkan keuntungan selisih laba kurs. Setelah diserang virus corona, mata uang rupiah memang anjlok sangat parah bahkan sempat menyentuh titik terlemahnya di angka Rp 16.550/US$. Tentunya ini sangat menguntungkan untuk perusahaan eksportir seperti INKP.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular