Review Emas

Harga Emas Melesat 10% Lebih di Juli, Rekor Terbaik 8 Tahun!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 August 2020 15:55
Pengrajin Perhiasan Emas  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pengrajin Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dalam 10 tahun terakhir, Agustus menjadi bulan yang bersahabat bagi emas. berdasarkan data Refinitiv, emas membukukan penguatan di 8 bulan Agustus, dan hanya 2 kali melemah. Pada Agustus 2011, emas bahkan melesat lebih dari 12%.

Tidak hanya itu, saat periode kejatuhan harga emas tahun 2012 sampai 2015, di bulan Agustus logam mulia ini juga mencatat kinerja positif.
Melihat tren tersebut, ada peluang emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Melihat emas yang sudah begitu dekat dengan US$ 2.000/troy ons, rasanya level tersebut bakalan dengan mudah dilewati, bahkan jauh lebih tinggi lagi, meski rentang waktunya lumayan lama.

Ramalan terbaru setelah emas mencetak rekor datang dari Barry Dawes, dari Martin Place Securities, dalam 2 tahun ke depan harga emas disebut akan mencapai US$ 3.500/troy ons.

Sementara itu Ole Hansen, Kepala Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank, memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi pada tahun depan, dan jangka panjang emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons.

Analis lainnya, Jurge Kiener dari Swiss Asia Capital bahkan lebih bullish lagi, secara teknikal ia melihat ada peluang emas mencapai US$ 8.000/troy ons.
"Jika anda melihat secara teknikal, anda akan dapat mengambil gap dari level bottom ke top, sehingga target penguatan ke US$ 2.834/troy ons, dan itu merupakan target awal yang akan dicapai cukup cepat," kata Kiener.

Secara historis, Kiener melihat harga emas akan naik sebanyak 7 sampai 8 kali lipat dari level bottom.

"Jika anda melihat struktur bottom di US$ 1.050/troy ons, di kali tujuh, maka target harga emas selanjutnya US$ 8.000/troy ons," katanya.

Untuk diketahui, level bottom emas yang dimaksud tersebut terjadi pada Desember 2015 di US$ 1.045,85/troy ons.

Ada lagi Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capital, yang memprediksi emas akan mencapai US$ 10.000/troy ons.

"The Fed (bank sentral AS), seperti yang ada ketahui, melakukan aksi pembelian aset uang masif akibat situasi yang disebabkan virus corona, oleh karena itu harga ekuilibrium emas juga naik dengan sepadan, harga emas yang seimbang dengan balance sheet The Fed kini sangat tinggi," kata Olivier, sebagaimana dilansir Kitco.

Nilai aset yang dibeli The Fed bisa dilihat dari Balance Sheet. Semakin banyak jumlah aset yang dibeli, maka Balance Sheet The Fed akan semakin besar.

Pada periode 2008-2014 saat The Fed melakukan QE untuk guna memacu perekonomian akibat krisis finansial, nilai Balance Sheet The Fed mencapai US$ 4,5 triliun.

Kini, kebijakan yang sama diterapkan oleh The Fed, sang ketua Jerome Powell bahkan mengatakan akan melakukan QE berapa pun nilainya selama diperlukan oleh perekonomian. Saat ini, Balance Sheet The Fed sudah mencapai US$ 7,14 triliun, dan kemungkinan masih akan terus meningkat.

"Perkiraan saya sudah berubah, saya sekarang melihat harga emas bisa ke US$ 10.000/troy ons," tambahnya.

Sayangnya, Olivier tidak menyebutkan dalam rentang waktu berada lama emas akan mencapai level US$ 10.000/troy ons.

Ramalan yang paling ekstrim kini datang dari Jim Rickards selaku penulis buku best seller. Analisisnya meramal harga emas bisa ke US$ 15.000 pada 2025

"Jika Anda mengambil rata-rata pada reli pasar sebelumnya : 1971 hingga 1980, dalam periode sembilan tahun tersebut harga emas naik 2200%, pada 1999-2011, 12 tahun pasar mengalami kenaikan signifikan hingga 700%.

Ambil saja rata-ratanya, Anda tak perlu mengambil harga tertingginya atau melakukan ekstrapolasi, jika Anda mengambil rata-rata dari keduanya, maka reli pasar selanjutnya bakal lebih lama dari 10 tahun dan akan naik hingga 1500%" katanya, sebagaimana dilansir Kitco.

Melihat ramalan-ramalan tersebut, emas benar-benar membuat silau pada pelaku pasar di tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular