
4 Emiten Ini Royal Bagi Dividen Lho, Masih Menarik Diborong?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi para pemburu dividen, salah satu hal yang paling disenangi adalah ketika suatu emiten royal memberikan dividen atau hasil dari laba bersih kepada pemegang saham. Royal ini dalam pengertian perusahaan membagikan seluruh laba bersih atau mayoritas labanya dibagikan sebagai dividen.
Sebagaimana diketahui, di bursa saham pemodal mendapatkan keuntungan investasi saham dari dua sisi, yakni dari kenaikan harga saham (capital gain) dan dari pembagian keuntungan tahunan (dividen).
Pada umumnya, investor pemburu dividen akan menggunakan perhitungan imbal hasil dividen (dividend yield) untuk menentukan daya tarik saham dari sisi dividen, dibandingkan saham lain. Imbal hasil ini riil menunjukkan keuntungan yang bisa dia dapatkan dari tiap rupiah ongkos yang dia keluarkan untuk membeli per unit saham tersebut.
Di sisi lain, ada yang namanya rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR), yang menunjukkan seroyal apa sebuah perusahaan berbagi keuntungan kepada pemegang saham publik dari laba bersih yang diperolehnya.
Beberapa perusahaan besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terkenal royal dalam membagikan dividen seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), dan PT H M Sampoerna Tbk (HMSP).
Tercatat ke-empat emiten ini seringkali membagikan lebih dari 90% dari laba bersihnya menjadi dividen, bahkan INTP dan HMSP tercatat acap kali memiliki DPR di atas 100% yang berarti kedua perusahaan tersebut membagikan dividen lebih banyak daripada keuntunganya pada tahun tersebut.
Biasanya perusahaan membagikan seluruh laba bersih yang dihasilkan tahun ini ditambah laba ditahan dari tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun DPR pada tahun 2019 biasanya turun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2020 perusahaan lebih defensif sehingga mengurangi jatah pembagian dividen untuk menjaga kas perusahaan tetap sehat dalam melawan pandemi virus Covid-19 tercatat INTP masih berani membagikan 100,20% laba bersihnya sebagai dividen dan HMSP yang memiliki DPR sebesar 101,53%.
Hanya perusahaan yang sudah mapan (established) secara keuangan dan operasional yang berani membagi mayoritas laba bersihnya sebagai dividen.
Mereka tidak perlu menyisihkan keuntungannya untuk membiayai ekspansi, sehingga memiliki kelonggaran untuk membaginya kepada para pemegang saham, tanpa mengancam operasi.
Akan tetapi dengan dibagikanya seluruh laba bersihnya, ini artinya perusahaan akan mengurangi atau bahkan tidak melakukan ekspansi yang tentunya akan menyebabkan pertumbuhan laba perusahaan tersebut kalah apabila dibandingkan dengan perusahaan yang masih doyan berekspansi.
Selain itu karena besarnya jumlah dividen yang dibagikan investor juga tetap harus berhati-hati dalam berinvestasi di saham royal dividen ini. Sebab dividend trap alias jebakan dividen bisa saja menanti bagi para pelaku pasar yang tidak berhati-hati. Contohnya seperti PTBA yang 'dibanting' 15% dalam 3 hari setelah cum karena investor buru-buru ingin merealisasikankeuntungannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000