Spanyol & Italia Resesi! Harga Emas Intip Rekor Termahal Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
31 July 2020 16:08
Emas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali melesat nyaris mencetak rekor termahal sepanjang sejarah lagi di perdagangan Jumat (31/7/2020) siang. Spanyol dan Italia menambah panjang deretan negara yang mengalami resesi, emas pun akhirnya terbang tinggi lagi.

Rekor tertinggi harga emas dunia sebelumnya US$ 1.920,3/troy ons dicapai pada 6 September 2011 akhirnya berhasil di pecahkan di awal pekan ini, nyaris satu dekade lamanya. Di hari Senin (27/7/2020) Harga emas dunia melesat menyentuh US$ 1.945,16/troy ons, rekor tertinggi baru saat itu, tetapi umurnya kurang dari 24 jam.

Selasa (28/7/2020) pagi harga emas emas dunia terbang tinggi menyentuh US$ 1.980,56/troy ons yang kini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Melansir data Refinitiv, emas siang ini sempat menyentuh level US$ 1,979,9/troy ons, menguat 1,04% di pasar spot. Level tersebut kurang dari US$ 1 dari rekor termahal sepanjang sejarah. Dengan jam perdagangan yang masih panjang, hingga Sabtu dini hari, peluang emas mencetak rekor termahal lagi terbuka sangat lebar.

Pada pukul 15:20 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.975,39/troy ons, menguat 0,82%.

Di pekan ini sudah ada 3 negara yang mengalami resesi, Hong Kong, Jerman, dan Amerika Serikat. Sebelumnya ada Jepang, Singapura dan Korea Selatan.
Daftar tersebut bertambah panjang lagi hari ini, Spanyol dan Italia resmi mengalami resesi.

Produk domestik bruto (PDB) Spanyol dilaporkan berkontraksi 18,2% quarter-to-quarter (QtQ) di kuartal II-2020, sementara di kuartal sebelumnya minus 5,2%. Secara tahunan atau year-on-year (YoY), PDB Negeri Matador berkontraksi 22,1% YoY pada periode April-Juni. Sementara pada periode Januari-Maret PBD minus 4,1% YoY.

Kontraksi ekonomi 2 kuartal beruntun tersebut menjadi pengesahan resesi. Resesi Spanyol saat ini merupakan yang terdalam sepanjang sejarah.

Selanjunya Italia, negara dengan nilai perekonomian terbesari di zona euro ini mengalami kontraksi ekonomi 12,4% QtQ, di kuartal II-2020. Italia bahkan sudah mengalami kontraksi dalam tiga kuartal beruntun, alias PDB minus sejak kuartal IV-2019. Artinya di kuartal I-2020 Italia sudah mengalami resesi teknikal. 

Sementara secara YoY, PDB di kuartal II-2020 minus 17,3%, sementara di kuartal sebelumnya -5,5% YoY. Dengan kontraksi ekonomi 2 kuartal beruntun secera YoY, Negeri Pizza resmi mengalami resesi.

Emas merupakan aset aman (safe haven) permintaannya akan meningkat ketika semakin banyak negara yang mengalami resesi.

Meski demikian, resesi di berbagai negara sudah diperhitungkan oleh pelaku pasar, kini tinggal melihat seberapa lama resesi akan berlangsung. Apakah perekonomian membentuk kurva V-Shape, turun tajam hingga resesi kemudian langsung tumbuh lagi, atau U-Shape, merosot hingga resesi, dan berlangsung selama beberapa kuartal, sebelum mulai pulih.

Jika U-Shape yang terjadi, emas berpeluang terus mencetak rekor tertinggi.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Tunda, Yuk Mulai Investasi Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular