Dahsyat! 5 Saham Ini Meroket Kemarin, Cuan Lagi Gak Hari Ini?

tahir saleh, CNBC Indonesia
29 July 2020 06:45
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa kemarin (28/7/20) ditutup di zona merah dengan penurunan 0,07% di level 5.112,98. Indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sempat mencapai level tertinggi harian yakni 5.143 kemudian akhirnya terus melorot.

Berdasarkan data BEI, ada 166 saham menguat, 239 saham terkoreksi dan 175 saham stagnan. Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp 8,34 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual bersih atau net sell sebanyak Rp 235 miliar di pasar reguler, digabung dengan net sell di pasar nego dan tunai, maka net sell asing menembus Rp 295,09 miliar.

Saham yang paling banyak dilego asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 87 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 45,43 miliar, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 39,5 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 32,20 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 72 miliar, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 19,1 miliar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,69%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,26%, sedangkan Indeks STI di Singapore terbang 0,45%.

Berikut 5 Saham Top Gainer Kemarin

1. PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) naik 22,92%, Rp 590/saham

2. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) 19,52%, Rp 545/saham

3. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), 17,27%, Rp 258/saham

4. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN), 15%, Rp 230/saham

5. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), 14,91%, Rp 925/saham

Terkait dengan volatilitas saham BRIS ini, Corporate Secretary Division Head BRIS, Mulyatno Rachmanto, menjawab pertanyaan Bursa soal volatilitas saham BRI beberapa hari terakhir. Mengacu data BEI, saham BRIS memang sudah melesat 92% dalam sebulan terakhir.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa kami tidak memberikan komentar terhadap informasi yang berada di luar pengetahuan atau kendali kami," katanya dalam keterbukaan informasi.

"Kami juga tidak dalam kapasitas memberikan penjelasan mengenai hak hal yang berkaitan dengan pemegang saham kami. Secara umum kami senantiasa menjalankan strategi bisnis dan operasional dan terus meningkatkan kinerja agar dapat menjadi bank syariah modern terkemuka dengan ragam layanan finansial.

Sebelumnya harga BRIS sempat reli tinggi setelah muncul wacana penggabungan bank-bank BUMN syariah oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti semua kita coba merger-in. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu. Bank Syariah Mandiri, BNI, dan BRI," ujar Erick Thohir, mantan pemilik klub bola Inter Milan dalam sesi webinar Kingdom Business Community, Kamis (2/7/2020).

Adapun manajemen Bank BRI Agroniaga juga buka suara soal volatilitas saham perusahaan. Hirawan Nur Kustono, Sekretaris Perusahaan AGRO, sudah menjelaskan volatilitas ini kepada manajemen BEI.

Pihaknya sudah melakukan keterbukaan informasi soal rencana pembelian saham kembali (buyback) AGRO dan telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3 Juli 2020.

"Perseroan telah mengetahui adanya aktivitas dari dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur pada peraturan OJK Nomor 11 POJK/04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka," katanya, dalam keterbukaan informasi, Selasa (14/7).

Manajemen perseroan mengungkapkan akan melakukan buyback saham di pasar sekunder seiring dengan kondisi pasar yang berfluktuasi tajam dan berpengaruh ke harga saham perusahaan.

Direktur Utama Bank BRI Agroniaga Ebeneser Girsang mengatakan perseroan akan melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya Rp 2,5 miliar. "Buyback ini dilakukan secara bertahap dalam periode 3 Juli sampai dengan 2 Oktober 2020," katanya, Senin (6/7/2020).

Sesuai dengan Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20% dari jumlah modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham beredar adalah 7,5%.

"Perseroan telah menunjuk Danareksa Sekuritas untuk bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek dalam rangka melakukan pembelian kembali saham perusahaan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Merah, Saham Anak-Anak BRI Malah Melesat ke Batas Atas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular