Wamen BUMN Minta Bank Berani Ambil Risiko, Ini Alasannya

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
28 July 2020 16:13
Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Foto: Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta kepada bank-bank nasional dan bank swasta untuk berani mengambil risiko meningkatkan penyaluran kredit kepada debitur.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, untuk meningkatkan pemulihan ekonomi nasional (PEN), maka perbankan diharapkan tidak ragu untuk memberikan kredit kepada debitur, terutama kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang penyaluran kreditnya bisa mencapai Rp 10 miliar.

Pasalnya saat ini pemerintah telah menjamin penyaluran kredit yang telah disalurkan melalui dua perusahaan penjaminan yakni PT Jamkrindo (Persero) dan PT Askrindo (Persero), sehingga perbankan tidak perlu khawatir dengan adanya potensi kredit macet (NPL).

"Tentunya perbankan bukan hanya Himbara [Himpunan bank-bank Milik Negara], tapi bank swasta, Bank Pembangunan Daerah, dan bank lainnya diharapkan lebih berani mengambil risiko karena ada penjaminan," jelas pria yang kerap disapa Tiko dalam diskusi yang dilaksanakan oleh Indef, Selasa (28/7/2020).

Seperti diketahui, awal bulan Juli atau tepatnya 7 Juli 2020, pemerintah telah memberikan penjaminan kredit modal kerja sebesar Rp 5 triliun - Rp 100 triliun sampai tahun 2021. Tahun ini, diharapkan kredit modal kerja bisa terserap Rp 65 triliun sampai Rp 80 triliun.

Penjaminan kredit macet akan ditanggung oleh Jamkrindo dan Askrindo, yang telah diberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh negara dengan masing-masing Rp 3 triliun, sehingga tatkala ada kredit macet di perbankan, kedua BUMN ini memiliki kemampuan modal untuk menutupi risiko tersebut.

Tiko yang juga mantan bos PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini mengklaim, setelah adanya penjaminan kredit oleh Jamkrindo dan Askrindo tersebut, minat perbankan baik bank swasta maupun bank BUMN cukup besar, dan dia berharap ini akan menjadi katalis baru untuk pertumbuhan kredit yang bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

"Diharapkan dalam sebulan ke depan pertumbuhan kredit di segmen UMKM di bawah Rp 10 miliar dengan jaminan Askrindo dan Jamkrindo ini jadi katalis baru untuk pertumbuhan kredit dan modal kerja pelaku usaha yang mulai mengerakkan usahanya lagi usai PSBB dilonggarkan," jelas Tiko.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Per 22 Juli, Himbara Salurkan Dana Titipan Sri Mulyani Rp43 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular