
Dihantam Corona, Blue Bird Cetak Rugi Rp 94 M di Semester I

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan rugi bersih selama semester I-2020 mencapai Rp 93,67 miliar dibandingkan dengan periode semester I tahun sebelumnya yakni masih mencatat laba bersih Rp 158,37 miliar.
Kerugian ini diderita perusahaan di tengah masih terjadinya pandemi Covid-19 yang menghantam sektor transportasi pada umumnya, baik darat, laut, dan udara, serta kereta api.
Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, pendapatan perusahaan taksi yang dipimpin oleh Dirut Noni Sri Ayati Purnomo ini mencapai Rp 1,15 triliun, turun 40% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,91 triliun.
Pendapatan terbesar dari kendaraan taksi Rp 865,74 miliar, turun dari sebelumnya Rp 1,52 triliun, sementara bisnis lain yakni sewa kendaraan juga turun menjadi Rp 295,14 miliar, dari sebelumnya Rp 421,16 miliar.
Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2020, BIRD masih membukukan laba, hanya saja turun cukup signifikan pada periode 3 bulan tersebut. Laba perusahaan taksi berlogo burung terbang tersebut drop 84,52% menjadi Rp 13,74 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 88,75 miliar.
Manajemen BIRD, dalam keterbukaan informasi di BEI, menyebutkan dampak Covid-19 membuat perseroan memprediksi laba tahun ini terkoreksi sekitar 75%.
"Perseroan juga melakukan penutupan sementara layanan JAC dan Big Bird Shuttle Jakarta Bandung, perseroan mengalami penurunan revenue dari Airport dan Cititrans, dan menutup sebagian pool," tulis manajemen BIRD.
Perusahaan memulai kegiatan komersilanya pada tahun 2001. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Blue Bird Grup. BIRD beroperasi di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bali, Bandung, Banten, Batam, Lombok, Manado, Medan, dan Padang. Lainnya yakni di Pekanbaru, Palembang, Semarang, Surabaya, Makassar dan Bangka Belitung.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Dibeli Gojek, Laba Blue Bird Turun Jadi Rp 315 M