Kasus Corona DKI Bertambah 393, Jakarta Belum Aman Pak Anies!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
26 July 2020 07:46
Anies Baswedan di acara penandatanganan perjanjian pemegang saham sistem integrasi pembayaran antar moda transportasi. Ist
Foto: Anies Baswedan di acara penandatanganan perjanjian pemegang saham sistem integrasi pembayaran antar moda transportasi. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia per 25 Juli 2020 bertambah 1.868. Dengan penambahan tersebut, total kasus positif virus Corona di Indonesia mencapai 97.286.

Data penambahan kasus positif virus Corona di Indonesia pada Sabtu kemarin (25/7/2020) ini dipublikasikan di situs www.covid19.go.id.

Pasien sembuh pada 25 Juli 2020 ini bertambah 1.409 orang, sehingga total menjadi 55.354. Sementara itu, data pasien meninggal ada 49 orang, sehingga total menjadi 4.714.

Data perkembangan virus Corona disampaikan secara berkala lewat situs covid19.go.id. Di situs tersebut, juga terdapat peta sebaran kasus COVID-19.

Khusus di Jakarta, kasus positif bertambah 393 kemarin menjadi total 18.623 kasus. Jumlah dirawat menjadi 1.410, sembuh ada 11.715 orang, meninggal dunia 769, dan isolasi mandiri 4.729 orang. Penambahan kasus ini bertambah dari Jumat yakni 285, sementara penambahan harian tertinggi terjadi pada 21 Juli lalu mencapai 441 orang dalam sehari.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku telah meningkatkan tes kepada warga Jakarta sebanyak empat kali lipat dari standar WHO. Hasilnya, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jakarta belum aman dari virus corona (Covid-19).

Anies menjelaskan, WHO telah menetapkan standar dengan 1.000 orang dari 1 juta penduduk untuk dites setiap minggunya. Menurut Anies Jakarta di bawah kepemimpinannya sudah melakukan hal itu.

"Bahkan setelah masa PSBB transisi ini kita telah melampaui jumlah standar tes oleh WHO," jelas Anies melalui channel YouTube Pemprov DKI Jakarta, dikutip Sabtu (25/7/2020).

Dalam satu minggu terakhir, menurut Anies pihaknya mengklaim telah melakukan tes kepada 39.268 orang baru. Secara ekuivalen, setara dengan 3.688 orang per 1 juta penduduk dalam satu minggu. Sementara standar WHO adalah 1.000 per 1 juta penduduk dalam seminggu.

"Alhamdulillah Jakarta sekarang telah melewati standar jumlah tes ini bahkan sudah melewati hampir 4 kali lipat standar WHO," tuturnya.

Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Gejala klinis yang muncul beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa (batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang berkomplikasi berat (pneumonia atau sepsis).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DKI Mulai PSBB Jumat Ini, Bisnis Taksi & Peritel Bagaimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular