Astaga! Hampir 40 Negara Laporkan Rekor Harian Infeksi Corona

tahir saleh, CNBC Indonesia
26 July 2020 07:15
A sales clerk at a pharmacy rings up a purchase of face masks as fears of the coronavirus continues, Friday, Jan 24, 2020 in Chicago. A Chicago woman has become the second U.S. patient diagnosed with the dangerous new virus from China, health officials announced Friday. (Antonio Perez/Chicago Tribune via AP)
Foto: Corona masuk Chicago (Antonio Perez/Chicago Tribune via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir 40 negara melaporkan terjadi rekor peningkatan infeksi coronavirus atau Covid-19 dalam satu hari selama seminggu terakhir. Menurut perhitungan Reuters, jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah yang terjadi pada pekan sebelumnya yang menunjukkan terjadi peningkatan pandemi di setiap wilayah di dunia.

Tingkat kasus Covid-19 telah meningkat tidak hanya di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Brasil dan India, yang telah mendominasi berita utama global dengan wabah besar, tetapi juga di Australia, Jepang, Hong Kong, Bolivia, Sudan, Ethiopia, Bulgaria, Belgia, Uzbekistan dan Israel.

Reuters mencatat, banyak negara, terutama yang melakukan pelonggaran penguncian wilayah (lockdown) dan pengurangan jarak sosial yang sebelumnya diketatkan, kini mengalami puncak kedua lebih dari sebulan setelah mencatat infeksi yang pertama.

Tedros Adhanom. AP/Christophe EnaFoto: Tedros Adhanom. AP/Christophe Ena
Tedros Adhanom. AP/Christophe Ena

"Kami tidak akan kembali ke 'normal lama'. Pandemi telah mengubah cara kita menjalani hidup kita," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pekan ini, dilansir Reuters, Minggu (26/7/2020).

"Kami meminta semua orang untuk memperlakukan keputusan soal ke mana mereka pergi, apa yang mereka lakukan dan dengan siapa mereka bertemu sebagai keputusan soal hidup dan mati, karena mereka ada."

Data Reuters, yang dikumpulkan dari laporan resmi, menunjukkan terjadi peningkatan yang stabil dalam jumlah negara yang melaporkan rekor harian peningkatan virus yang menyebabkan Covid-19 selama sebulan terakhir.

Setidaknya tujuh negara mencatat kenaikan tersebut tiga minggu lalu, naik ke setidaknya 13 negara dua minggu lalu menjadi setidaknya 20 negara pekan lalu dan ke 37 negara minggu ini, hampir 40 negara.

Menurut para pakar dan pejabat setempat, jumlah sebenarnya dari kedua kasus dan kematian hampir pasti tidak dilaporkan, terutama di negara-negara dengan sistem perawatan kesehatan yang lebih buruk. Untuk laporan ini, data Reuters dibatasi untuk negara-negara yang menyediakan angka harian reguler.

Peningkatan kasus positif Covid-19 biasanya mendahului jumlah peningkatan kematian dalam beberapa minggu terakhir.

AS tetap berada di puncak daftar kasus, pekan ini dengan lebih dari 4 juta kasus positif dan mencatat lebih dari 1.000 kematian selama 4 hari berturut-turut. Brazil dan India - yang menurut ahli epidemiologi kemungkinan masih berbulan-bulan untuk mencapai jumlah puncaknya - juga telah melampaui 1 juta kasus.

Gelombang kedua

Data menunjukkan semakin banyak kasus meningkat di negara-negara di hampir semua wilayah. Di Australia, para pejabat memberlakukan penguncian sebagian selama 6 minggu dan mewajibkan masker wajah bagi penduduk di kota terbesar kedua di negara itu, Melbourne, setelah wabah terjadi lagi.

Australia dan Jepang, yang juga membukukan catatan kasus harian minggu ini. Kedua negara juga memperingatkan kenaikan infeksi di kalangan anak muda, yang banyak di antaranya merayakan berakhirnya pembatasan sosial di bar dan pesta.

Di Meksiko, yang juga mencatat rekor harian minggu ini dan memiliki angka kematian tertinggi keempat di negara mana pun, para pejabat memperingatkan bahwa tren penurunan jumlah kasus yang dimulai pada pertengahan Juni - saat ketika warga di sana mulai bersantai dengan tak mengindahkan aturan jarak sosial - bisa mundur.

Berdasarkan tingkat penerimaan rumah sakit selama seminggu terakhir, Wali Kota Mexico City Claudia Sheinbaum mengatakan, tingkat rawat inap pada Oktober bisa melebihi yang jumlah pasien terdaftar pada Juni, puncak pandemi.

"Penting untuk menyadari bahwa jika kita tidak mengubah tren, mungkin ada pertumbuhan eksponensial," katanya.

Di Eropa, di mana musim liburan musim panas terjadi, angka rekor harian baru di Spanyol cenderung membuat wisatawan urung mengunjungi salah satu tujuan paling populer di benua itu.

Di Afrika, Kenya mencatat rekor jumlah kasus harian yang tinggi kurang dari dua minggu setelah aktivitas pembukaan kembali, termasuk penerbangan penumpang domestik.

Presiden Uhuru Kenyatta, yang telah mengumumkan penerbangan internasional akan dilanjutkan pada 1 Agustus, telah memanggil para pejabat ke pertemuan darurat pada hari Senin untuk membahas lonjakan kasus.

Di Timur Tengah, Oman memberlakukan pembatasan baru yang dimulai pada hari Sabtu, di samping juga melakukan penutupan dua minggu yang akan tumpang tindih dengan hari raya Islam, Idul Adha, setelah melaporkan sejumlah kasus.

Sebagai informasi, data John Hopkins mencatat, warga global sudah terjangkiti corona sebanyak 15,79 juta orang dengan total kematian 640.724 per 26 Juli 2020 pukul 00.30 WIB. Terbesar masih ditempati AS 4,13 juta orang terinfeksi, disusul Brazil 2,28 juta, dan India 1,33 jura, serta Rusia 805.332 orang.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Mini di Era Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular