
Rupiah Sakti: "Dibuang" Investor, tapi Mampu Menguat 4 Hari

Dolar AS yang sedang lesu menjadi salah satu penyebab rupiah masih mampu menguat di pekan ini.
Lesunya the greenback terlihat dari indeks dolar AS yang belakangan ini terus merosot, kemarin berakhir di 94,602 yang merupakan level terendah sejak September 2018. Indeks ini dibentuk dari 6 mata uang utama, dan kerap dijadikan tolak ukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Amblesnya indeks dolar AS disebabkan oleh euro. Mata uang 19 negara ini belakangan terus melesat naik. Kala mata uang 19 negara ini menguat tajam, indeks dolar pun tertekan. Euro merupakan merupakan satu dari enam mata uang yang membentuk indeks dolar, bahkan kontribusinya paling besar yakni sebesar 57,6%.
Di pekan ini, pemerintah Eropa menyepakati stimulus fiskal senilai 750 miliar guna membangkitkan perekonomian yang merosot ke jurang resesi akibat pandemi penyakit virus corona. Kebijakan tersebut menimbulkan harapan akan kebangkitan ekonomi Benua Biru dan membuat kurs euro melesat naik.
Ketika harapan akan pemulihan ekonomi di Eropa membuncah, pelaku pasar justru pesimistis perekonomian AS akan segera bangkit. Sebabnya, penambahan kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam yang terus meningkat. Negara Bagian California bahkan kembali menerapkan kebijakan karantina (lockdown) guna meredam penyebaran virus corona. Sementara itu jumlah kasus Covid-19 di Eropa sudah melandai.
Berdasarkan data Worldometer, jumlah kasus Covid-19 di AS saat mencapai 4,169 juta, dengan lebih dari 147 ribu orang meninggal.
Data terakhir dari AS menunjukkan perekonomian AS kembali mengalami kemunduran. Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan klaim tunjangan pengangguran bertambah sebanyak 1,416 juta orang pada pekan lalu, lebih tinggi dari penambahan pekan sebelumnya sebanyak 1,307 juta, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 pekan terakhir.
Data tersebut sekan mengkonfirmasi perekonomian AS akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bangkit kembali ketimbang Eropa. Dolar AS pun lesu dan berhasil dimanfaatkan rupiah untuk menguat.
(pap/pap)