Jualan Rokok Turun, Laba HMSP Semester I-2020 Terjun 28%

tahir saleh, CNBC Indonesia
24 July 2020 16:44
Doc.Lapkeu HMSP
Foto: Doc.Lapkeu HMSP

Jakarta, CNBC IndonesiaEmiten rokok yang dikendalikan Philip Morris, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I-2020 secara year on year (yoy). Laba bersih melorot 28% menjadi Rp 4,89 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,77 triliun.

Sebagai perbandingan, pada Januari-Maret lalu, HMSP masih mengalami kenaikan laba bersih sebesar 1,09% secara year on year. Laba bersih perusahaan naik tipis menjadi Rp 3,32 triliun dari Rp 3,28 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Data laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/7/2020), menunjukkan koreksi laba bersih pada 6 bulan pertama tahun ini terjadi di tengah penurunan pendapatan bersih HMSP yang turun 12% menjadi Rp 44,73 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 50,72 triliun.

Penurunan penjualan terjadi khususnya di penjualan pasar ekspor yang melorot dari Rp 191,35 miliar menjadi Rp 142,67 miliar.

Adapun untuk pasar lokal, juga terjadi penurunan penjualan rokok yakni jenis sigaret kretek mesin (SKM) turun menjadi Rp 30,50 triliun dari sebelumnya Rp 35,93 triliun.

Sigaret putih mesin (SPM, rokok putih) juga turun menjadi Rp 4,3 triliun dari sebelumnya Rp 5,44 triliun, sementara sigaret kretek tangan (SKT) naik menjadi Rp 9,51 dari sebelumnya Rp 8,91 triliun.

Aset perusahaan turun menjadi Rp 41,90 triliun dari tahun lalu Rp 50,90 triliun seiring dengan berkurangnya aset lancar dan tak lancar. Penurunan aset lancar terutama dari pos kas dan setara kas yang ambles 73% menjadi Rp 5,12 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 18,82 triliun.

Pada perdagangan Kamis kemarin, saham HMSP ditutup turun 1,12% di posisi Rp 1.760/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 205 triliun. Dalam sepekan terakhir, saham HMSP minus 4,86% dan sebulan terakhir naik 5,39%.


(tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jualan Rokok Turun, Laba HM Sampoerna Cuma Naik 1% di Q1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular