Harga Emas Naik Terus, Bagaimana Nasib IHSG?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 July 2020 08:40
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (22/7/20) terpaksa di tutup di zona merah dengan penurunan 0,09% di level 5.110,18.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 145 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 8,2 triliun.

Untuk perdagangan hari ini Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan harga emas yang terus meningkat menandakan sebuah kekhawatiran pada pelaku pasar dimana saat ini pelaku pasar lebih memilih emas sebagai safe haven.

Hal ini seiringan dengan kenaikan jumlah kasus yang signifikan pada penyebaran virus corona yang dinilai dapat memperlambat pertumbuhan dan kenaikan suku bunga acuan. Tidak hanya itu saja, memanasnya hubungan antara Amerika dan China mungkin akan kembali membuat kilaunya semakin bertambah, karena ada ketidakpastian disana yang meningkat terlalu cepat.

Sekuritas ini memproyeksikan harga emas masih dapat menguat dalam beberapa pekan ke depan. Kebijakan moneter yang lebih longgar pada semester II ini dinilai dapat meningkatkan harga emas ke level tertingginya.

Pagi ini, harga emas dunia berdasarkan data investing.com sudah melesat 0,11% ke level harga US$ 1.867,1/troy ounce. Ini menandakan investor masih cenderung menghindari risiko investasi yang tinggi.

Selain itu, penurunan dari dollar Amerika dinilai menjadi trigger penguatan harga emas dunia.

Hubungan China dan Amerika Serikat semakin memanas. Reliance Sekuritas menyebut pasar bergerak negatif setelah China mengatakan AS memerintahkan penutupan konsulatnya di Houston.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan langkah itu diprakarsai secara sepihak oleh AS dan China akan bereaksi dengan tindakan balasan yang tegas jika Washington tidak mencabut keputusan keliru ini yang dimana hal tersebut semakin memicu ketegangan antara kedua negara.

Dari sisi teknikal, pergerakan IHSG kembali terkonsolidasi namun masih berada diatas level moving average 5 hari dan 20 hari dengan potensi pergerakan yang masih cenderung menguat pada trend positif.

Namun demikian, Artha Sekuritas juga menyebutkan masih ada potensi pelemahan indeks. Secara teknikal candlestick membentuk doji dan stochastic bergerak di area overbought mengindikasikan potensi pelemahan. Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan semakin tingginya kasus covid-19.

Investor akan cenderung wait and see menjelang musim rilis laporan keuangan sehingga pergerakan akan cenderung terbatas.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 5.092 dan 5.074 serta resisten di 5.135 dan 5.160.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Impor Batu Bara RI, Saham Batu Bara Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular