
CoronaVac Hampir Final, Obligasi Pemerintah Terapresiasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia hari ini, Rabu (22/7/2020) terpantau menguat menyambut kabar pengembangan kandidat vaksin Covid-19 yang hampir final dan segera beredar.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan bahwa uji vaksin Covid-19 hampir final dan siap beredar di Indonesia pada awal tahun 2021 mendatang.
Vaksin Covid-19 yang dimaksud Erick Thohir adalah kandidat vaksin Sinovac Biotech dari China bernama CoronaVac. Vaksin ini telah tiba di Indonesia dan dibawa ke Bandung. Bio Farma akan menjalankan uji klinis fase tiga vaksin pada Agustus 2020 dengan melibatkan 1.620 relawan dengan rentang usia antara 18-59 tahun, dengan kriteria tertentu.
Semakin cepat vaksin diproduksi maka semakin cepat pula roda perekonomian kembali berputar, sehingga pelaku pasar lebih optimis dan mau mengalirkan dananya ke pasar keuangan, termasuk ke aset pendapatan tetap (fixed income).
Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun dan FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, sementara FR0083 bertenor 20 tahun mengalami pelemahan.
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0082 dan FR0080 yang bertenor 10 dan 15 tahun dengan penurunan yield 2,30 basis poin (bps) untuk masing-masing menjadi 7,051% dan 7,518%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Perbandingan Yield SBN RI 22 Juli 2020
Yield Obligasi Negara Acuan 22 Juli'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 21 Juli'20 (%) | Yield 22 Juli'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 22 Juli'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.295 | 6.294 | -0.10 | 6.0856 |
FR0082 | 10 tahun | 7.074 | 7.051 | -2.30 | 6.9047 |
FR0080 | 15 tahun | 7.541 | 7.518 | -2.30 | 7.3541 |
FR0083 | 20 tahun | 7.565 | 7.566 | 0.10 | 7.4096 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) terpantau menguat. Indeks tersebut naik 1,08 poin atau 0,38% menjadi 284,05 dari posisi kemarin 282,97.
Penguatan di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada hari Rabu ini (22/7/2020), Rupiah menguat 0,34% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.630/US$ di pasar spot.
Hal ini mencerminkan bahwa vaksin virus corona yang sedang dikembangkan oleh berbagai negara termasuk Indonesia efektif meningkatkan kepercayaan investor bahwa perekonomian akan berangsur-angsur pulih dan aktivitas ekonomi dapat di buka kembali secara normal.
Oleh karena itu, investor mulai mengalirkan dananya ke aset pendapatan tetap (fixed income) ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Masuk Obligasi RI, Setelah Sempat Keluar Rp 114 T