IHSG Melesat 1% di Sesi Satu Menyambut Kabar Vaksin Bio Farma

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 July 2020 11:59
ihsg
Foto: detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa (21/7/2020) dengan penguatan sebesar 51,1 poin atau 1% ke 5.102,173 mengikut tren penguatan bursa regional menyusul pengembangan vaksin anti Covid-19.

Mayoritas indeks bursa utama di Asia siang ini bergerak di jalur hijau, di antaranya indeks Nikkei Jepang yang naik 0,8%, Hang Seng Hongkong menguat 1,9%, dan indeks Strait Times Singapura bertambah 0,4%.

Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones siang hari ini terpantau di zona hijau meski sangat tipis, yakni hanya sepuluh poin. Kondisi yang sama juga ditunjukkan kontrak futures untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq.

Menurut data Revinitif, seluruh indeks saham sektoral menghijau, kecuali saham teknologi dan informasi yang melemah tipis 0,06%. Indeks saham sektor kesehatan memimpin penguatan dengan reli sebesar 6,7%.

Kenaikan ini terjadi setelah kandidat vaksin corona dari China telah tiba di Indonesia dan sedang dalam uji klinis. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengkonfirmasi bahwa kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

Harga saham dua anak usaha Bio Farma (selaku induk holding BUMN farmasi), yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF), melesat pada perdagangan hari ini masing-masing sebesar 24,9% dan 24,4% menjadi Rp 1.505 dan Rp 1.710 per unit.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan sebanyak 222 saham diperdagangkan menguat, 173 tertekan, dan 158 sisanya flat. Investor asing kembali mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 65,6 miliar. Nilai transaksi bursa mencapai Rp 4,5 triliun, dengan 5,8 miliar saham berpindah tangan, sebanyak 444.328 kali.

Saham PT Astra International Tbk (ASII) yang kemarin menjadi pemberat IHSG kali ini menjadi jawara dengan menyumbang reli sebesar 10,8 poin. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyusul dengan sumbangan reli 8,9% terhadap HSG.

Sebaliknya, saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menjadi pemberat IHSG, setelah tertekan 3% dan menyumbang koreksi sebesar 1,9 poin terhadap IHSG. Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk berada di posisi kedua setelah terkoreksi 0,8%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank & Migas Diburu, IHSG Menguat Tipis di Sesi I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular