Solusi Tunas & Moratelindo Rilis Obligasi, Tembus Rp 8,3 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
21 July 2020 08:20
SUPR
Foto: Exist In Exist

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua emiten obligasi yakni PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) dan PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) menerbitkan surat utang untuk membiayai ekspansi bisnis perusahaan.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang dipublikasikan di BEI, Senin (20/7/2020), Solusi Tunas siap menerbitkan obligasi baik dalam mata uang rupiah maupun denominasi dolar Amerika Serikat untuk meningkatkan likuiditas perseroan.

Ada dua opsi penerbitan obligasi Solusi Tunas Pratama. Pertama, perseroan akan menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS senilai US$ 400 juta atau ekuivalen dengan Rp 5,56 triliun. Kedua, penerbitan dengan mata uang rupiah senilai Rp 8 triliun.

"Hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan akan digunakan untuk, antara lain, untuk menambah modal kerja perseroan dan/atau menunjang kebutuhan pendanaan perseroan secara umum," tulis manajemen perseroan.

Manajemen mengungkapkan, penerbitan obligasi terutama ditujukan agar perseroan memperoleh alternatif biaya pendanaan murah dengan struktur pendanaan yang fleksibel dibandingkan dengan pendanaan yang ada saat ini.

"Perseroan melihat kondisi pasar (market) saat ini sangat mendukung penerbitan obligasi sehingga diharapkan menjadi momentum baik untuk pendanaan perseroan yang semakin efisien," tulis manajemen.

"Jika penerbitan Obligasi tidak berhasil, maka perseroan akan tetap menggunakan pendanaan yang ada saat ini yaitu menggunakan pendanaan dari perbankan dan/ atau dari hasil operasional perseroan sebagaimana yang dilakukan oleh perseroan selama ini.

Tenor obligasi direncanakan 7 tahun sejak diterbitkan atau jangka waktu lain yang disepakati para pihak, sementara tingkat suku bunga rencana transaksi adalah sebesar maksimum 8% akan jatuh tempo maksimum 7 Tahun dari tanggal diterbitkan atau jangka waktu lain yang disepakati para pihak.

Solusi Tunas bergerak di bidang penyediaan layanan infrastruktur penunjang telekomunikasi independen yang meliputi penyediaan, pengelolaan dan penyewaan site telekomunikasi dan jaringan kabel serat optik berikut sarana pendukungnya baik secara langsung maupun melalui entitas anak.

Adapun perusahaan jasa telekomunikasi dan pemenang tender Palapa Ring Barat, Moratelindo juga akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap II Tahun 2020 dengan sisa imbalan ijarah sebesar 277 miliar.

Sukuk ini adalah bagian dari Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo dengan target penerbitan total mencapai Rp 3 triliun yang akan dipakai untuk kebutuhan pendanaan perseroan. Perseroan sudah menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap I Tahun 2019 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp 1 triliun.

Dengan demikian, sisa obligasi syariah (sukuk) dari target penerbitan Rp 3 triliun tersisa tinggal Rp 1,72 triliun.

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap II Tahun 2020 ini ditawarkan dalam dua seri yakni seri A sebesar Rp 191 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 20,05 miliar dengan tenor 3 tahun tahun.

Seri B sebesar Rp 86 miliar, dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 9,67 miliar dengan tenor 5 tahun.

Moratelindo sudah menunjuk penjamin pelaksana emisi yakni PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas, sementara wali amanat yakni PT Bank Bukopin Tbk (BBKP). Sementara surat utang ini mendapatkan rating Single A Syariah (idA Sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Dana dari penerbitan sukuk ini yakni sekitar 90% akan digunakan untuk kebutuhan investasi, investasi terhadap backbone dan access termasuk dengan perangkat dan infrastruktur pasif dan aktif, termasuk juga akan digunakan untuk pembangunan Inland Cable, Ducting dan perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur. Backbone merupakan pembangunan jaringan backbone baik untuk Submarine Cable maupun Inland Cable.

Saat ini perseroan memiliki jaringan Backbone dari Jakarta - Singapura, yang terdiri dari Submarine Cable dan Inland Cable yang melintasi sepanjang pulau Sumatera, yang disebut dengan Sumatera Backbone. Selain itu Perseroan juga memiliki backbone (Inland Cable) sepanjang pulau Jawa yang disebut dengan Java Backbone.

Dengan penerbitan Solusi Tunas dan Moratelindo, dengan asumsi opsi kedua yakni penerbitan Rp 8 triliun, maka penerbitan dua surat utang ini bisa mencapai Rp 8,27 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca Diakuisisi Anak Usaha TOWR, SUPR Sinyalkan Go Private?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular