
Sudah Untung di 2019, Indosat Tetap Tak Bagi Dividen

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Tbk (ISAT) memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang sahamnya kendati mengantongi laba bersih di akhir tahun lalu. Perusahaan tahun ini berfokus untuk meningkatkan investasi untuk pengembangan jaringan 5G yang telah dimulai sejak tahun lalu.
Komisaris Indosat Elisa Lumbantoruan mengatakan laba bersih yang dikantongi perusahaan di tahun lalu akan digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan.
"Saya kira ini keputusan yg bagus krn peluang ekspansi di depan matare-invest dividen untuk sbg capex itu adalah keputusan yg bagus, shg mungkin perusahaan akan cepat bergerak. sedangkan kalau kita menggunakan dana dr perbankan akan lebih mahal. dan kalau kita memakai dari dana operasional akan lebih murah," kata Elisa dalam konferensi pers virtual, Senin (20/7/2020).
Salah satu investasi yang tengah dilakukan perusahaan saat ini adalah melakukan investasi pengembangan jaringan 5G yang telah dimulai sejak tahun lalu. Perusahaan menilai kendati saat ini masih terjadi pandemi, namun investasi tetap harus dilakukan.
Direktur dan Chief Operating Officer Indosat Vikram Sinha mengatakan saat ini perusahaan sudah siap untuk meningkatkan jaringan hingga 5G tinggal menunggu kesiapan spektrum dari pemerintah.
"Yang penting untuk dicatat adalah bahwa selama COVID-19 juga kami telah mampu menjaga momentum tinggi pada fiberisasi peluncuran jaringan. Ketika datang 5G, filosofi yang kami ikuti dari awal 2019 adalah bahwa investasi apa pun yang kami lakukan di jaringan kami siap 5G. Jadi inilah cara kami berusaha membangun untuk memastikan bahwa kapan pun waktu yang tepat datang dan peta jalan serta spektrumnya jelas atau ekosistem sudah siap, Indosat akan siap," jelas dia di kesempatan yang sama.
Di akhir tahun lalu perusahaan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,54 triliun pada tahun 2019, dari tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian Rp 2,40 triliun.
Mengacu laporan keuangan perusahaan yang dipublikasi di media massa, Senin (24/2/2020), perusahaan telekomunikasi dengan kode saham ISAT ini membukukan kenaikan pendapatan 11,40% menjadi Rp 26,11 triliun dari tahun sebelumnya Rp 23,13 triliun.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Setop Restrukturisasi Kredit Covid-19, BNI Bilang Gini