
Investor Borong Saham Farmasi & Tekno, IHSG Melemah di Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan sesi pertama perdagangan Senin (20/7/2020) dengan koreksi sebesar 28,6 poin atau 0,6% ke 5.050,941 menyusul tingginya angka infeksi Covid-19.
Koreksi terjadi di tengah tren pergerakan variatif di bursa regional, seperti misalnya indeks Nikkei Jepang yang tertekan 0,1%, tetapi Hang Seng Hongkong menguat 0,35%, sementara indeks Strait Times Singapura turun 0,4%.
Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones siang hari ini terpantau di zona merah dengan koreksi 85 poin. Koreksi juga menimpa kontrak futures untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Sentimen negatif yang menerpa bursa hari ini terutama berasal dari dalam negeri, yakni tingginya angka infeksi Corona di dalam negeri yang telah menyalip China sejak akhir pekan lalu. Hari ini, kasus positif di Indonesia mencapai 84.882 sedangkan di Negeri Panda 83.660.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa karantina wilayah (lockdown) bakal kembali diberlakukan di kota-kota besar yang menjadi pusat perniagaan dan bisnis, dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya, investor pun melakukan aksi jual.
Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan sebanyak 146 saham diperdagangkan menguat, 267 tertekan, dan 146 sisanya flat. Seluruh indeks saham sektoral tertekan, kecuali indeks saham sektor farmasi dan teknologi yang menurut data Revinitif masing-masing bertambah 1,1% dan 0,5%.
Di tengah lockdown, saham farmasi menguat karena perkiraan permintaan akan produk dan jasa kesehatan sedangkan saham teknologi mendapatkan berkah karena kenaikan aktivitas masyarakat yang berbasis online.
Dua saham grup Astra berada di posisi puncak terbaik dan terburuk dalam hal sumbangan pergerakan IHSG. Saham PT Astra International Tbk (ASII) tertekan 2,4% dan menyumbang koreksi 6,7 poin terhadap IHSG, sedangkan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menjadi jawara dengan sumbangan reli sebesar 1,2 poin terhadap IHSG.
Investor asing kembali mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 192,3 miliar. Nilai transaksi bursa mencapai Rp 5,8 triliun, dengan 3,7 miliar saham berpindah tangan, sebanyak 387.968 kali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bertahan di Jalur Hijau pada Penutupan Sesi Satu