Roundup

Emiten Bentjok Bakal Didepak Bursa, Pengembang Cowell Pailit!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 July 2020 08:35
Benny Tjokro. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: Benny Tjokro. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (17/7/20) ditutup merah turun 0,37% di level 5.079,58.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 519 juta di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 7,1 triliun.

Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dua minggu, membuat investor ragu untuk masuk ke pasar modal.

"Maka akan amat berisiko melonggarkan PSBB transisi fase I, kami memutuskan untuk memperpanjang fase I PSBB transisi sampai 2 pekan," kata Anies dikutip dari YouTube, Kamis (16/7).

Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan akhir pekan lalu.

1. Cowell Buka-bukaan Usai Resmi Pailit, Konsumen Diklaim Aman

PT Cowell Development Tbk buka-bukaan usai dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat (PN Jakpus) akhir pekan lalu. Perusahaan pengembang properti nasional ini menyampaikan pengumuman penting kepada seluruh karyawan.

"Perseroan akan berupaya maksimal untuk mempertahankan seluruh karyawan walaupun beban keuangan perseroan semakin berat dan sulit setelah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga," kata Pikoli Sinaga mewakili pimpinan dan manajemen perseroan dalam surat internal yang dikirimkan kepada seluruh karyawan hari ini, dikutip CNBC Indonesia dari keterangan resmi perusahaan, Minggu (19/7/2020).

2. Barito Pacific Utangi Anak Usaha Rp 3,69 T, Buat Apa?

Emiten milik crazy rich Prayogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya PT Indo Raya Tenaga (IRT) senilai US$ 252,75 juta (Rp 3,69 triliun, asumsi kurs Rp 14.600/US$).

Pinjaman ini dipatok dengan bunga 6,1822% per tahun dengan pembayaran dua kali dalam setahun dengan tenor 60 bulan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman ini diberikan dalam rangka pembangunan dan penyelesaian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berteknologi ultra super critical, dengan kapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW) di Suralaya, Banten (Jawa 9 dan 10).

3. Sudah 2 Tahun Nasib Nasabah AJB Bumiputera Terkatung-katung

Lama tak terdengar, kabar kurang menggembirakan datang dari PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Kesulitan likuiditas yang mendera AJB Bumiputera cukup lama membuat nasib 4 juta nasabah pun terancam gagal bayar.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Serikat Pekerja Niaga Bank dan Asuransi Bumiputera Rizky Yudha Pratama. Ia mengatakan nasib empat juta nasabah yang tersebar di seluruh tanah air itu sedang terkatung-katung.

4. Saham Bayan Diborong Crazy Rich Low Tuck Kwong, Ada Apa?

Pemegang saham pengendali sekaligus Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Low Tuck Kwong meningkatkan kepemilikannya di saham perusahaan. Sepanjang bulan ini, dia telah memborong saham perusahaan sebanyak 3,17 juta saham dengan total pembelian Rp 40,68 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi ini dilakukan sejak awal bulan. Transaksi pertama dilakukan pada periode 3-8 Juli 2020 dengan total pembelian 8.600 saham di harga Rp 13.289,53/saham, sehingga nilai transaksi menjadi Rp 115,60 juta.

5. Puasa Bagi Dividen, Saham Intiland Sudah Ambles 30%

Harga saham emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) masih belum pulih saat ini. Pada perdagangan Jumat ini (17/7/2020), saham DILD ditutup naik di level Rp 181/saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 1,88 triliun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DILD dalam sepekan terakhir minus 0,55%, sebulan terakhir juga turun 8,59%, dan dalam 3 bulan terakhir terjun 26,60%. Secara year to date (ytd), saham emiten pengelola 1Park Avenue ini terjun 30,38%.

Manajemen mengungkapkan tak ada pembagian dividen atas laba bersih 2019. Dalam RUPST tersebut, sebesar Rp 2 miliar dari laba bersih dialokasikan sebagai dana cadangan wajib perseroan.

6. Dapat Restu First Pacific, Salim Siap Caplok Pinehill Rp 42 T

Rencana akuisisi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) atas saham Pinehill Company Limited (PCL) yang dimiliki oleh Pinehill Corpora senilai US$ 2,99 miliar atau setara Rp 41,56 triliun (asumsi kurs Rp 13.901/US$) tinggal selangkah lagi setelah perseroan mendapatkan restu dari First Pacific Company Limited.

Pemegang saham terbesar ICBP adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), sementara First Pacific adalah entitas terakhir pemegang saham dari ICBP.

7. Tak Khawatir Resesi & Corona, 19 Perusahaan Siap IPO

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan minat perusahaan mencatatkan saham perdana melalui skema initial public offering (IPO) masih cukup tinggi di semester kedua. BEI mengantongi ada 19 perusahaan dalam pipeline yang siap melantai di bursa.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pandemi Covid-19 berimbas langsung terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan sebesar 19,31% sejak awal tahun.

8. Genjot Pabrik Baja, Gunung Raja Paksi Siapkan Bujet Rp 12 T

Harga saham PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) pada perdagangan Jumat sesi I (17/7/2020) ditutup menguat 4,55% di level Rp 276/saham. Dalam sebulan terakhir perdagangan, saham emiten baja yang berbasis di Cikarang, Kabupaten Bekasi, ini meningkat 5,34% dengan kapitalisasi pasar Rp 3,34 triliun.

Manajemen perseroan pada Jumat ini mengumumkan bahwa perseroan menyiapkan investasi senilai US$ 370 juta atau sekitar Rp 5,2 triliun. Investasi ini untuk Blast Furnace, Transformer, Light & Medium Section Mill dan Billet Caster Tahap Pertama yang sudah berjalan sejak tahun 2019 hingga 2021.

9. BI 7DRR Turun, Mandiri Siap Turunkan Bunga Kredit 50 bps

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana untuk menurunkan kembali suku bunga kredit kisaran 25-50 bps merespons keputusan Bank Indonesia (BI) bunga acuan BI 7-D RR sebesar 25 bps menjadi 4% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, Kamis (16/7/2020).

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan penurunan suku bunga yang dilakukan oleh BI sudah diprediksi pelaku industri perbankan, dengan mempertimbangkan kondisi loan to deposit ratio (LDR) bank yang masih rendah akibat pandemi Covid-19.

10. Emiten Milik Bentjok Bakal Didepak Bursa, Gegara Jiwasraya?

Emiten landbank properti yang sahamnya dipegang Benny Tjokrosaputro (Bentjok), PT Hanson International Tbk (MYRX) terancam terdepak atau delisting paksa dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam pengumuman yang disampaikan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy, saham MYRX sudah disuspensi atau dihentikan sementara perdagangan selama 6 bulan sejak tanggal 16 Januari 2020 dan akan mencapai 24 bulan pada 16 Januari 2020.

11. Cathay Bisa Caplok 40% Lebih Saham Bank Mayapada

Manajemen PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) menyatakan, Cathay Financial Holding saat ini sedang dalam tahap untuk memperbesar kepemilikan saham di Bank Mayapada.

Kuat kemungkinan, lembaga keuangan asal Taiwan itu akan memperbesar porsi kepemilikan saham di atas 40%. Dari posisi saat ini, Cathay Financial Holding tercatat menggenggam kepemilikan atas 37,33% saham Bank Mayapada melalui anak usahanya Cathay Life Insurance Co Ltd.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Mulai Bergairah, Simak Beberapa Kabar dari Emiten

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular