Harga Emas Bakal US$ 3.000/Oz, Diramal 3-5 Tahun Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 July 2020 16:57
Emas Batangan ditampilkan di Hatton Garden Metals, London pada 21 July 2015 (REUTERS/Neil Hall/File Photo)
Foto: Emas Batangan ditampilkan di Hatton Garden Metals, London pada 21 July 2015 (REUTERS/Neil Hall/File Photo)

Secara teknikal, emas berada dalam fase konsolidasi dalam beberapa hari terakhir. Sejak pekan lalu, rentang pergerakan emas di kisaran US$ 1.790 sampai US$ 1.817/troy ons yang menjadi batas fase konsolidasi.

Saat berada dalam fase konsolidasi, emas akan naik turun di batas atas (US$ 1.817) dan bawah (US$ 1.790). Tetapi fase konsolidasi ini di satu titik akan memicu "ledakan" alias pergerakan besar jika salah satu batas fase konsolidasi itu ditembus.

Semakin lama emas berada dalam fase konsolidasi potensi pergerakan besar akan semakin meningkat.

xauGrafik: Emas (XAU/USD) Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu indikator stochastic sudah berada di wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) maka suatu harga suatu instrumen berpeluang turun.

Dengan kata lain, risiko penurunan harga emas lebih besar ketimbang bisa kembali menguat.

Jika batas bawah US$ 1.790 hingga ke batas atas US$ 1.817/troy ons, ada selisih sebesar US$ 27. Artinya jika emas menembus konsisten di bawah US$ 1.790/troy ons, maka target penurunannya sebesar US$ 27 yakni di US$ 1.763/troy ons.

Sementara jika emas pada akhirnya berhasil menembus batas atas US$ 1.817/troy ons maka target penguatannya US$ 1.844/troy ons.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular