
Tak Kuat Digempur Net Sell Asing Rp 651 M, IHSG Tersungkur!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (15/7/20) ditutup turun tipis 0,07% di level 5.075,79 gagal merespons berita positif mengenai surplus neraca dagang.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 603 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 7,2 triliun. Di semua pasar tercatat asing keluar Rp 651,92 miliar.
Terpantau 202 saham harganya naik, 206 harganya turun, sisanya 159 stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 56 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 239 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Indofood CBP Sukses MakmurTbk (ICBP) dengan beli bersih sebesar Rp 20 miliar dan PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 13 miliar.
Sementara bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik tipis 0,01%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,59%, sedangkan Indeks STI di Singapore naik 1,16%.
Dari dalam negeri, Indonesia merilis data ekspor impor. Berdasarkan polling Reuters, ekspor diprediksi terkontraksi 12,26% YoY, sementara impor -18,7% YoY.
Kabar baiknya, neraca perdagangan diramal surplus US$ 1,11 miliar di bulan Juni, setelah mencetak surplus US$ 2,09 miliar bulan sebelumnya.
Sementara konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor akan terkontraksi -7,765% YoY. Sementara impor terkontraksi -16,455% YoY dan neraca perdagangan surplus US$ 1,1 miliar.
Faktanya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekspor Indonesia tumbuh positif pada Juni 2020. Sudah tidak ada lagi kontraksi atau pertumbuhan negatif.
Neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus pada Juni 2020. Ekspor tumbuh positif 2,28% menjadi US$ 12,03 miliar sementara impor masih terkontraksi (tumbuh negatif) 6,36% menjadi US$ 10,76 miliar sehingga neraca perdagangan surplus lumayan besar.
Pada Juni 2020, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$ 1,27 miliar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Juni 2020 surplus US$ 1,1 miliar.
Sebulan sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus US$ 2,09 miliar. Ini menjadi yang tertinggi sejak Februari.
Sementara itu dari bursa saham AS (Wall Street) melesat naik pada perdagangan Selasa waktu setempat. Indeks Dow Jones melesat 2,13%, S&P 500 naik 1,34%, dan Nasdaq bertambah 0,94%.Tanda-tanda penurunan kasus jumlah kasus Covid-19 serta kenaikan inflasi menjadi beberapa faktor yang membuat pelaku pasar kembali ceria.
Data menunjukkan AS akhirnya mengalami inflasi untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir. Di bulan Juni, inflasi dilaporkan tumbuh 0,6% month-on-month (MoM), sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan tumbuh 0,2%.
Kenaikan inflasi menunjukkan roda bisnis kembali berputar, masyarakat kembali melakukan konsumsi yang merupakan tulang punggung perekonomian AS. Sehingga harapan akan bangkitnya perekonomian terbesar di dunia ini kembali membuncah.
Kabar bagus datang dari update vaksin virus corona yang dibuat oleh Moderna. Vaksin potensial yang sedang dalam uji klinis tersebut dilaporkan mampu menghasilkan imun yang "kuat" terhadap semua partisipan, yang jumlahnya 45 orang.
Ke 45 orang tersebut menghasilkan antibodi penawar, yang menjadi hal penting untuk perlindungan melawan virus, menurut para ilmuwan. Setiap pasien dalam uji klinis tersebut diberi dosis 25, 100, atau 250 mikrogram, dan mendapat 2 kali dosis.
Moderna mengatakan vaksin tersebut secara umum tidak memberikan efek samping, tetapi separuh partisipan mengalami gejala ringan dan sedang seperti kelelahan, nyeri otot, dan rasa sakit di sekitar suntikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000