
Neraca Dagang Surplus, IHSG Menghijau, Asing Lepas Rp 234 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Rabu (15/7/20) ditutup naik 0,12% di level 5.085,07. IHSG sempat menyentuh level tertinggi harian yakn 5.116,46.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 234 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 4 triliun. Terpantau 202 saham harganya naik, 182 harganya turun, sisanya 156 stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 37 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 12 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Indofood CBP Sukses MakmurTbk (ICBP) dengan beli bersih sebesar Rp 16 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 10 miliar.
Sementara bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,55%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,37%, sedangkan Indeks STI di Singapore naik 1,01%.
Bursa saham AS (Wall Street) melesat naik pada perdagangan Selasa waktu setempat. Indeks Dow Jones melesat 2,13%, S&P 500 naik 1,34%, dan Nasdaq bertambah 0,94%.Tanda-tanda penurunan kasus jumlah kasus Covid-19 serta kenaikan inflasi menjadi beberapa faktor yang membuat pelaku pasar kembali ceria.
Dari dalam negeri, giliran Indonesia yang merilis data ekspor impor. Berdasarkan polling Reuters, ekspor diprediksi terkontraksi 12,26% YoY, sementara impor -18,7% YoY.
Kabar baiknya, neraca perdagangan diramal surplus US$ 1,11 miliar di bulan Juni, setelah mencetak surplus US$ 2,09 miliar bulan sebelumnya.
Sementara konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor akan terkontraksi -7,765% YoY. Sementara impor terkontraksi -16,455% YoY dan neraca perdagangan surplus US$ 1,1 miliar.
Faktanya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekspor Indonesia tumbuh positif pada Juni 2020. Sudah tidak ada lagi kontraksi atau pertumbuhan negatif.
Neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus pada Juni 2020. Ekspor tumbuh positif sementara impor masih terkontraksi (tumbuh negatif) sehingga neraca perdagangan surplus lumayan besar.
Pada Juni 2020, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$ 1,27 miliar. Angka ini didapat dari nilai ekspor US$ 12,03 miliar dan impor US$ 10,76 miliar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Juni 2020 surplus US$ 1,1 miliar.
Sebulan sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus US$ 2,09 miliar. Ini menjadi yang tertinggi sejak Februari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000