Remdesivir Bukan Cuma Obat Corona, tapi Obat Kuat Obligasi RI

Haryanto, CNBC Indonesia
13 July 2020 17:23
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia hari ini, Senin (13/7/2020) mengalami penguatan merespons kabar baik seputar vaksin virus cornona (Covid-19).

Perusahaan farmasi AS Gilead Sciences (GILD) mengatakan bahwa remdesivir menunjukkan penurunan risiko kematian yang tajam ketika digunakan untuk mengobati pasien yang menderita virus corona.

Sealin itu, CEO BioNTech juga mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa kandidat vaksin coronavirus perusahaan bioteknologi Jerman tersebut siap untuk disetujui pada bulan Desember mendatang.

Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun dan FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun, sementara FR0080 bertenor 15 tahun justru melemah.

Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 3,00 basis poin (bps) menjadi 6,423%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

 

Perbandingan Yield SBN RI 13 Juli 2020

Yield Obligasi Negara Acuan 13 Juli'20 

Seri

Jatuh tempo

Yield 10 Juli'20 (%)

Yield 13 Juli'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 13 Juli'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.453

6.423

-3.00

6.3130

FR0082

10 tahun

7.115

7.112

-0.30

7.0523

FR0080

15 tahun

7.612

7.622

1.00

7.538

FR0083

20 tahun

7.628

7.624

-0.40

7.5498

Sumber: Refinitiv

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 0,35 poin atau 0,12% menjadi 281,49 dari posisi kemarin 281,14.

Penguatan di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada hari Senin ini (13/7/2020), Rupiah menguat 0,07% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.350/US$ di pasar spot.

Hal ini mencerminkan bahwa vaksin virus corona yang sedang dikembangkan oleh berbagai negara efektif meningkatkan kepercayaan investor bahwa perekonomian akan berangsur-ansur pulih dan aktivitas ekonomi dapat di buka kembali secara normal. Oleh karena itu, investor mulai mengalirkan dananya ke pasar keuangan termasuk ke aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Masuk Obligasi RI, Setelah Sempat Keluar Rp 114 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular