
Penolong IHSG Hari Ini: Remdesivir! Asing Kabur Rp 102 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (13/7/20) ditutup dengan apresiasi sebesar 0,66% di level 5.064,44.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 101,80 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 6,2 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dengan jual bersih sebesar Rp 21 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 70 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 38 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 19 miliar.
Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,17%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 2,22%, sedangkan Indeks Kospi di Korea Selatan terbang 1,67%.
Melansir CNBC International, Presiden AS, Donald Trump mengatakan saat ini ia tidak berfokus pada peluang terjadinya kesepakatan dagang fase II dengan China. Trump menambahkan hubungan dengan China sudah "sangat rusak" akibat pandemi Covid-19.
Trump sebelumnya memang berulang kali menyalahkan China sebagai penyebab pandemi Covid-19, hingga membuat perekonomian AS dan dunia nyungsep.
Beralih ke bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Wall Street, pada penutupan perdagangan Jumat kemarin (Sabtu dini hari waktu Indonesia) ditutup menghijau.
Indeks Dow Jones berakhir menguat 1,44% ke 26.075,3, S&P 500 naik 3.185,04, penguatan indeks Nasdaq paling rendah 0,66% ke 10.617,44, tetapi cukup membawanya mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Penguatan Wall Street pada hari Jumat lalu tentunya mengirim hawa positif ke pasar Asia pagi ini. Penguatan Wall Street dipicu oleh perkembangan terbaru obat virus corona yang diproduksi oleh Gilead Sciences.
Gilead pada hari Jumat lalu mengumumkan data terbaru hasil obat virus corona, remdesivir, mampu menurunkan risiko kematian pasien Covid-19 hingga 62% jika dibandingkan dengan pengobatan standar. Kabar tersebut membuat saham Gilead menguat 2% di hari Selasa, sekaligus mengangkat sentimen pelaku pasar sehingga Wall Street mencatat penguatan.
Gilead mengatakan menganalisa data dari 312 pasien dalam uji klinis fase tiga, dibandingkan dengan 818 pasien dengan karakteristik dan tingkat keparahan penyakit yang sama, tetapi menggunakan pengobatan standar.
Meski demikian, Gilead mengatakan masih perlu lebih banyak penelitian untuk obat remdesivir yang dibuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000