
Bank Maspion Dilego ke Thailand, Pembobol BNI Ditangkap!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada penutupan sesi dua perdagangan Kamis kemarin (9/7/2020) dengan koreksi sebesar 23,4 poin atau 0,5% ke 5.052,79.
Investor asing berbalik dari mencatatkan nilai pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 36,7 miliar pada sesi pertama menjadi jual bersih (net sell) senilai Rp 131,4 miliar. Nilai transaksi bursa mencapai Rp 9,2 triliun, dengan 10,5 miliar saham ditransaksikan, sebanyak 7735.401 kali.
IHSG terjatuh di menit-menit akhir perdagangan setelah para pelaku pasar merespons kabar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mencatat hingga semester I-2020, defisit anggaran kembali melebar. Defisit APBN hingga Juni telah mencapai Rp 257,8 triliun atau 1,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menambahkan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan turun tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi hingga semester I-2020 bahkan diproyeksi minus 0,4% hingga minus 1,1%.
Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan Kamis kemarin.
1. Otomotif Lesu, Bos Indomobil Sebut Penjualan Ambles 70% di Q2
Manajemen emiten otomotif Grup Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengestimasi penjualan otomotif perusahaan bakal melorot hingga 70% pada kuartal II-2020 (April-Juni 2020) seiring dengan dampak pandemi Covid-19 kendati laporan keuangan belum dirilis.
"Penjualan kendaraan di Q1 menurun sebesar 22,2%, adapun Q2 diestimasi akan menurun sekitar 70%," kata Direktur Utama Indomobil Jusak Kertowidjojo, dalam surat jawaban kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (9/7/2020).
2. Tambah Lagi! Satu Emiten Ini Bakal Didepak Bursa Efek
Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi menghapus saham perusahaan tercatat (delisting) yakni perusahaan jasa investasi PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA) seiring dengan periode penghentian sementara (suspensi) saham perusahaan jika nanti mencapai 24 bulan lamanya.
Berdasarkan pengumuman BEI, saham Magna Investama Mandiri telah disuspensi di seluruh pasar selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 8 Januari 2022.
3. SMF Terbitkan Obligasi Rp 2,1 T, Ini Bocoran Kuponnya
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menerbitkan obligasi berkelanjutan dan sukuk mudharabah yang dananya akan dipakai untuk mendukung ekspansi penyaluran pinjaman kepada perusahaan penyedia kredit pemilikan rumah (KPR).
Berdasarkan prospektus perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/7/2020), BUMN pembiayaan sekunder perumahan ini merilis Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial (SMF) Tahap IV Tahun 2020 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp 2,11 triliun.
4. Penjualan Loyo, Ex-Holcim Pangkas Target & Bidik Pasar AS
Emiten produsen semen BUMN, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mengakui pandemi Covid-19 menyebabkan tertekannya perekonomian domestik. Hal ini terefleksi dari penurunan konsumsi semen secara nasional.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen nasional kuartal I/2020 mengalami penurunan 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Sales Group Head Solusi Bangun Indonesia Giri Prabowo mengatakan, di masa pandemi ini, selain mengandalkan pasar domestik, perseroan juga fokus pada pasar ekspor. Beberapa negara tujuan antara lain China, Bangladesh dan Filipina.
5. Usai Lolos dari PKPU, Bagaimana Nasib Taksi Express ke Depan?
Emiten jasa transportasi milik Grup Rajawali Corpora, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengungkapkan bahwa status permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan salah satu kreditornya di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sudah dicabut.
Pengajuan permohonan PKPU sebelumnya diajukan pada 30 Juni oleh H Asma bersama kreditor lainnya, terhadap Taksi Express dan dilakukan Sidang Perdana Perkara Gugatan PKPU pada 2 Juli lalu di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
6. Selain BPD, BCA & Bank CIMB dapat Triliunan dari Sri Mulyani?
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan penempatan dana pemerintah tidak terbatas pada bank milik pemerintah. Penempatan dana tersebut, kata Menkeu, tidak sebatas bank milik negara saja.
"Memang di dalam PMK-nya (Peraturan Menteri Keuangan) tidak harus dari itu (bank himbara saja), (bisa) dari tingkat kesehatan dan tata kelolanya. Swasta kalau ke saya belum cek," ujar Sri Mulyani, di Jakarta, Kamis (09/07/2020).
7. Alim Markus Buka-bukaan, Jual Bank Maspion ke Bank Thailand
PT Bank Maspion Tbk (BMAS) saat ini tengah mempersiapkan pelaksanaan penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dengan bank asal Thailand, Kasikornbank Public Company Limited yang akan menyerap saham tersebut. Aksi korporasi ini diperkirakan akan bernilai sebesar Rp 3 triliun.
Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus mengatakan bank terbesar di Thailand ini akan menambah kepemilikannya di Bank Maspion menjadi 40%. Saat ini Kasikornbank tengah menunggu proses fit and proper di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyerap 30% lagi saham Bank Maspion.
8. Kabar Beri Pinjaman Rp 200 M ke Bentjok, Ini Pengakuan Tahir
Pemilik PT Bank Mayapada Tbk (MAYA), Dato' Sri Tahir angkat suara terkait isu yang bergulir adanya pinjaman dari Bank Mayapada kepada Benny Tjokrosaputro, terdakwa kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Tahir tidak menampik bahwa Benny Tjokro atau akrab disapa Bentjok ini adalah salah satu nasabah Bank Mayapada. Namun, ketika dikonfirmasi mengenai jumlah pinjaman Benny kepada Mayapada yang kabarnya mencapai Rp 200 miliar, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini tak banyak berkomentar.
"Nggak ada comment, [itu] urusan nasabah. Sudah usang. Hormat," katanya melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/7/2020).
9. Ditangkap, Ini Cerita Maria Pauline Lumowa Bobol BNI Rp1,7 T
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melaporkan proses ekstradisi terhadap buronan tersangka pembobolan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Maria Pauline Lumowa dari Republik Serbia. Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas BNI Cabang Kebayoran Baru lewat letter of credit fiktif senilai Rp 1,7 triliun.
Ekstradisi Maria Lumowa berhasil dilakukan berkat kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Serbia.
10. Terungkap! Jiwasraya Sudah Bobrok Sebelum 2008
Sidang pengadilan skandal dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya kembali mengungkapkan sejumlah fakta-fakta baru. Bahkan terungkap kondisi Jiwasraya sudah insolvensi alias tak mampu membayar kewajiban sejak 2008.
Adalah Donny S Karyadi, Mantan Kepala Divisi Investasi Jiwasraya yang mengungkapkan hal tersebut di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur, Rabu (8/7/2020).
"Kondisi Asuransi Jiwasraya di tahun 2008 tidak sehat dari cadangan premi yang minus. Seandainya pada saat itu Jiwasraya ditutup, maka pada saat itu, perusahaan tidak mampu membayar kewajiban kepada seluruh pemegang polis," kata Donny, Rabu (8/7/2020).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alim Markus Mau Jual Bank Maspion ke Bank Thailand
