
Asosiasi BPD Soal Sri Mulyani 'Titip' Dana Triliunan: Semoga!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan di bawah komando Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah merealisasikan 'titipan' dana Rp 30 triliun kepada Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara).
Bank pelat merah pun berkomitmen untuk menggunakan dana simpanan pemerintah yang ditempatkan di empat bank BUMN sebesar Rp 30 triliun untuk meningkatkan ekspansi kredit (leverage) naik tiga kali dalam 3 bulan mencapai Rp 90 triliun.
Keempat bank BUMN tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Nah setelah bank BUMN, pemerintah bakal menyiapkan juga dana 'titipan' kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dengan mekanisme yang sama dengan bank BUMN, nantinya bank daerah dapat melakukan restrukturisasi kredit sampai ekspansi seperti halnya bank BUMN.
"Mirip dengan BUMN, nah itu skema penempatan dana pemerintah di bank pembangunan daerah tengah disiapkan," kata salah satu pejabat di Kemenkeu kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/7/2020).
Adapun, BPD tersebut di antarnya BPD Jabar (Bank bjb) BPD DKI (Bank DKI), BPD Jateng (Bank Jateng) dan BPD Jatim (Bank Jatim).
Berapa besarannya?
"Masih dikalkulasi. Bisa lebih dari Rp 10 triliun dananya," ujar sumber tersebut menambahkan.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani masih belum membalas konfirmasi CNBC Indonesia, termasuk juga Sekjen Kemenkeu Hadiyanto.
Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Supriyatno mengonfirmasi kebenaran informasi itu. Asbanda pun berharap rencana itu segera direalisasikan.
"Infonya begitu. Semoga," ujar Supriyatno singkat saat dihubungi CNBC Indonesia, Minggu (5/7/2020).
Ia menekankan meski pihak BPD berharap, namun sampai saat ini belum ada pembicaraan dengan pemerintah pusat mengenai hal tersebut.
"Belum (ada pembicaraan)," kata Supriyatno.
Lanjutnya, dengan adanya penempatan dana tersebut maka likuiditas perbankan daerah akan sangat terbantu. Meski saat ini likuditas masih aman.
"Likuiditas akan membaik. Meski saat ini relatif aman (likuidutas)," ujar Supriyanto.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Good News! Hari Ini Sri Mulyani Taruh Dana Triliunan di BPD