
Asing Jual Bersih Rp 6,13 T, Obligasi RI Terkoreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah hari ini, Jumat (3/7/2020) terkoreksi seiring dengan aksi jual asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 6,13 triliun pada periode 29 Juni-2 Juli 2020.
Selain itu koreksi obligasi RI juga terdorong oleh perburuan investor terhadap aset berisiko (risk appetite), sehingga menekan harga obligasi sebagai aset pendapatan tetap (fixed income). Pasar saham diuntungkan dari laporan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mengalami pertumbuhan, sehingga memberikan harapan pemulihan ekonomi .
Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan rekor lonjakan lapangan kerja bulan Juni. Laporan itu mengatakan pekerjaan penggajian non-pertanian melejit sebesar 4,8 juta pekerjaan pada bulan Juni setelah melonjak 2,7 juta pekerjaan pada bulan Mei. Padahal, ekonom semula memperkirakan lapangan kerja akan meningkat hanya sekitar 3 juta pekerjaan.
Data Refinitiv menunjukkan pelemahan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark). Keempat seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling melemah hari ini adalah FR0083 yang bertenor 20 tahun dengan kenaikan yield 2,40 basis poin (bps) menjadi 7,679%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan imbal hasil (yield) obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Perbandingan Yield SBN RI 3 Juli 2020
Yield Obligasi Negara Acuan 3 Juli'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 2 Juli'20 (%) | Yield 3 Juli'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 3 Juli'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 6.565 | 6.574 | 0.90 | 6.5200 |
FR0082 | 10 tahun | 7.229 | 7.233 | 0.40 | 7.1936 |
FR0080 | 15 tahun | 7.625 | 7.646 | 2.10 | 7.6059 |
FR0083 | 20 tahun | 7.655 | 7.679 | 2.40 | 7.6466 |
Sumber: Refinitiv
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) justru menguat. Indeks tersebut naik 0,11 poin atau 0,04% menjadi 278,75 dari posisi kemarin 278,64.
Pelemahan di pasar surat utang hari ini senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Jumat ini (3/7/2020), Rupiah melemah 1,01% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.450/US$ di pasar spot.
Pelemahan harga SUN senada dengan pelemahan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun berada di antara yang terburuk dengan kenaikan yield sebesar 0,40 bps.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 2 Juli'20 (%) | Yield 3 Juli'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.61 | 6.63 | 2.00 |
China (A+) | 2.89 | 2.923 | 3.30 |
Jerman (AAA) | -0.406 | -0.442 | -3.60 |
Prancis (AA) | -0.085 | -0.126 | -4.10 |
Inggris Raya (AA) | 0.2 | 0.178 | -2.20 |
India (BBB-) | 5.841 | 5.848 | 0.70 |
Jepang (A) | 0.035 | 0.036 | 0.10 |
Malaysia (A-) | 2.943 | 2.933 | -1.00 |
Filipina (BBB) | 2.813 | 2.774 | -3.90 |
Rusia (BBB) | 5.84 | 5.91 | 7.00 |
Singapura (AAA) | 0.892 | 0.884 | -0.80 |
Thailand (BBB+) | 1.27 | 1.31 | 4.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.674 | 0.669 | -0.50 |
Afrika Selatan (BB+) | 9.2 | 9.335 | 13.50 |
Sumber: Refinitiv
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau bervariatif. Surat utang negara yang paling menguat yaitu Prancis, yang mengalami penurunan tingkat yield sebesar 4,10 basis poin (bps). Sementara yang paling melemah yaitu surat utang negara Afrika Selatan dengan kenaikan tingkat yield 13,50 bps.
Hal tersebut mencerminkan investor global masih enggan untuk masuk ke aset pendapatan tetap dan cenderung untuk beralih pada aset berisiko seiring dengan data tenaga kerja AS yang menopang pasar ekuitas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Masuk Obligasi RI, Setelah Sempat Keluar Rp 114 T