
Total Capex Tembus Rp 1.862 T, Bos Pertamina Singgung IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebutuhan pendanaan belanja modal (capex) PT Pertamina (Persero) tahun 2020-2026 mencapai US$ 133 miliar atau setara dengan Rp 1.862 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Dari jumlah tersebut, sebagian bakal ditutup melalui pendanaan eksternal.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut penawaran umum saham perdana atau IPO (initial public offering) menjadi salah satu opsi untuk menambal kebutuhan pendanaan tersebut. Hanya saja dia menegaskan kecenderungan IPO terjadi di anak usaha.
"IPO itu cara saja, bukan tujuan. Dan privatisasi sebetulnya malah gak ada dalam agenda kita. Artinya melepas saham negara itu tidak ada dalam agenda kita. Jadi IPO itu di anak, cucu, cicit mungkin ada," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/6/20).
Setidaknya, dari total kebutuhan pendanaan, Pertamina akan memerlukan 28% pendanaan dari eksternal dan Project Financing atau sekitar US$ 49 miliar atau Rp 686 triliun hingga tahun 2026.
![]() Presentasi Pertamina 29 Juni 2020 |
Terkait dengan hal ini, Nicke menjelaskan bahwa rencana IPO perlu tahapan panjang.
"Sebetulnya kalau kita lihat kaitannya, perubahan organisasi itu sama dengan ketika kementerian BUMN ini dibentuk. Jadi tahapannya adalah restrukturisasi, profitisasi, baru privatisasi. Jadi tidak serta-merta ini langsung IPO. Apalagi IPO di Pertamina. Melepas saham negara gitu. Itu masih jauh sekali ceritanya," tandasnya.
Dia bilang, sejauh ini pihaknya baru melakukan restrukturisasi. Tahap berikutnya yang saat ini dilakukan adalah profitisasi.
"Misalnya, kilang ini sebelumnya cuma call centre. Kita harus merubah menjadi profit centre. Kita harus merubah dulu, ini tahapan tidak mudah. Jadi ini masih panjang," urainya.
Nantinya, jika sudah melantai di bursa, Nicke menegaskan yang dilepas bukanlah saham negara, melainkan saham Pertamina melalui anak, cucu, atau cicit usahanya. Dia mengaku masih melakukan perhitungan.
"Kita juga gak ingin pelepasan saham Pertamina kalau gak ada ketetapan value. Karena harus ada profitisasi dulu," bebernya.
Di sisi lain, untuk mencari pendanaan Nicke tak semata-mata mengandalkan IPO. Dia menegaskan ada mekanisme lain untuk meraih modal.
"IPO hanya salah satu opsi untuk mencari pendanaan. Ada banyak opsi, kita sudah juga lalukan global bond, project financing seperti di Balikpapan, equity partnership. Banyak," tegasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyampaikan pesan tegas kepada Nicke Widyawati setelah ditetapkan dan melanjutkan jabatan sebagai Dirut Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Erick berpesan kepada Nicke bahwa dalam 2 tahun ke depan harus bisa menyiapkan dua anak usaha Pertamina untuk melantai di bursa atau menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Jadi target 2 tahun ke depan Ibu Nicke Direktur Utama bisa go publickan 1-2 sub-holding jadi bagian transparansi, akuntabilitas supaya jelas," kata Erick dalam sambutan virtualnya, usai RUPS Pertamina di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Siapkan Anak Usaha & Cucu Usaha Untuk IPO