
Harga CPO Drop Hari Ini, Makin Sulit Tembus RM 2.500

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami penurunan pada Rabu (24/6/2020). Turunnya harga CPO mengekor terpangkasnya harga minyak mentah.
Pada 11.29 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September 2020 di Bursa Malaysia Derivatif terkoreksi 0,5% ke RM 2.454/ton.
Harga minyak mentah turun setelah data asosiasi industri perminyakan AS (API) merilis data stok minyak mingguan AS yang naik 1,7 juta barel. Kenaikan ini jauh lebih tinggi dari perkiraan analis di angka 300 ribu barel.
Penurunan harga minyak mentah membuat penggunaan CPO untuk biodiesel menjadi kurang menarik sehingga berpotensi besar untuk menurunkan permintaannya.
Namun harga komoditas unggulan RI dan Negeri Jiran ini tak begitu naik banyak jelang rilis data ekspor 25 hari bulan Juni Malaysia. Mengacu pada data surveyor kargo Societe General de Surveilance menunjukkan ekspor 1-20 Juni Malaysia naik 49,9% dubanding bulan sebelumnya.
Ekspor minyak sawit Negeri Jiran tercatat sebesar 1.217.356 ton naik lebih tinggi dibanding periode 1-20 Mei yang hanya sebesar 812.312 ton.
Ekspor seluruh produk minyak sawit Negeri Jiran mulai dari CPO, Refined Bleached & Deodorized (RBD) palm oil, RBD palm olein, RBD palm stearin, minyak inti sawit mentah, minyak inti sawit hasil pemrosesan dan oleochemical mengalami kenaikan pesat.
"Harga bergerak di rentang sempit hari ini menanti data ekspor 1-25 Juni yang akan dirilis bersok" kata Paramalingam Supramaniam, direktur Pelindung Bestari Sdn Bhd broker yang berbasis di Selangor.
Pasar kini tengah mencermati adanya potensi kenaikan produksi 3% sampai 5% untuk bulan Juni. Selain itu pasar juga mencermati perkembangan terbaru pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 9,1 juta orang di dunia.
Negara-negara yang mengalami lonjakan kasus baru antara lain Amerika Serikat (AS), Brazil, Australia, Jerman dan China.
Dalam dua pekan terakhir Texas, Arizona dan Nevada terus mencetak rekor kasus infeksi baru. Sementara itu Reuters melaporkan ada 10 negara bagian AS lain yang juga melaporkan adanya kenaikan kasus mulai dari Florida hingga Arizona.
Kasus di AS meningkat hingga 25% pada pekan yang berakhir di 21 Juni 2020 dibanding minggu sebelumnya. Kenaikan jumlah kasus ini membuat investor was-was kalau gelombang kedua wabah benar-benar terjadi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO & Emas Kompak Menguat