Saham Grup Sinar Mas Berlaga, IHSG Menguat 1,8% di Sesi Satu

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
24 June 2020 11:56
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi satu pada Rabu (24/6/20) dengan menguat 1,81% atau 88,3 poin ke level 4.967,379, menyusul menguatnya saham perbankan di tengah sentimen global yang kondusif.

Indeks acuan bursa nasional tersebut dibuka naik 0,22% ke 4.889,92 pagi tadi, dan terus mantap menguat hingga penutupan separuh pertama hari perdagangan. Saham grup Sinar Mas menjadi penggerak bursa hari ini, meski berada di posisi berlawanan.

Data Revinitif menyebutkan saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjadi pendorong kenaikan IHSG dengan menguat 14,29% ke Rp 17.200 per unit, menyumbang 18,5 poin penguatan IHSG. Saham bank berkapitalisasi pasar jumbo yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) harus puas di posisi kedua dengan sumbangan kenaikan IHSG sebesar 12,1 poin.

Sebaliknya di zona merah, ada saham PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) yang justru menjadi pemberat laju IHSG dengan anjlok 6% ke Rp 498, dan menyumbang koreksi IHSG sebesar 0,6 poin.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan sesi I menyebutkan sebanyak 265 saham diperdagangkan menguat dengan 122 lainnya tertekan, dan 140 sisanya flat.

Melanjutkan posisi kemarin, investor asing mengambil posisi jual dengan nilai penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 109,71 miliar, dari total nilai transaksi hari ini Rp 2,6 triliun. Sebanyak 2,18 miliar saham berpindah tangan sebanyak 202.354 kali transaksi.

Saham yang masih diborong asing di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai beli bersih Rp 65,83 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 23,27 miliar, dan BBCA sebesar Rp 21,84 miliar.

Saham perbankan menguat setelah Kementerian Keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Dalam PMK yang diundangkan pada 22 Juni 2020 ini disebutkan beberapa poin, mengenai penempatan uang pemerintah di bank umum sebagai bagian pengelolaan kelebihan kas.

Sebaliknya, saham yang diterpa aksi jual asing meliputi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Sarana Menara Infrastruktur Tbk (TOWR). Nilai jual masing-masing adalah sebesar Rp 179,82 miliar, Rp 53,5 6 miliar, dan Rp 19,8 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank & Migas Diburu, IHSG Menguat Tipis di Sesi I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular