
Dow Futures Berbalik Naik Berkat Klarifikasi Navarro

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Selasa (23/6/2020) berbalik ke zona hijau, setelah penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengklarifikasi pernyataannya tentang telah bubarnya kesepakatan dagang.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik sebesar 208 poin, atau 0,8%, mengimplikasikan reli indeks tersebut pada pembukaan nanti sebesar 264 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 menguat masing-masing sebesar 0,7% dan 0,6%.
Navarro bilang bahwa pernyataannya itu "dicuplik di luar konteks" dan tidak ada kaitannya dengan kesepakatan dagang AS-China fase I. Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya mengatakan bahwa kesepakatan dagang kedua negara masih berjalan.
"Saya hanya bicara mengenai berkurangnya kepercayaan kita terhadap Partai Komunis China setelah mereka berbohong tentang asal virus China dan berujung pada pandemi seluruh dunia," tuturnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Sebelum klarifikasi tersebut muncul, Dow Futures sempat anjlok 400 pon. Pada Senin, Dow Jones Industrial Average naik 153 poin, atau 0,6%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga meningkat, masing-masing sebesar 0,7% dan 1%, pada hari yang sama.
Pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian utama investor setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan 183.000 kasus baru dalam sehari. Kenaikan itu terjadi di beberapa negara, dan WHO menampik dugaan bahwa kenaikan itu semata karena meningkatnya tes.
"Meski beriringan dengan kenaikan kasus COvid-19 di atas angka 30.000 akhir pekan lalu dan berlanjutnya laporan mengenai titik penyebaran, bursa mampu mencatatkan penguatan," tutur Kepala Perencana Investasi Leuthold Group Jim Paulsen, kepada CNBC International.
Di AS sendiri, pada Minggu dilaporkan ada 36.000 angka baru, setelah pada Jumat dan Sabtu melaporkan 30.000 kasus baru. Gubernur Texas Greg Abbott pada Senin menggelar jumpa pers dan mengatakan bahwa virus corona menyebar dengan tingkat yang "tak bisa ditolerir."
Namun demikian, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow kepada CNBC International mengatakan bahwa tak ada gelombang kedua dan pihaknya bakal memuluskan paket stimulus tambahan pada akhir bulan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sambut Data Klaim Penganggur, Dow Futures Masih Menguat Tipis