Kekhawatiran Pasar Mulai Surut, Dow Futures Berbalik Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 July 2021 19:11
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) berbalik menguat pada perdagangan Jumat (9/7/2021), setelah kemarin terkoreksi akibat kecemasan terkait prospek pemulihan ekonomi dunia.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melompat 240 poin (+0,7%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 juga menguat, sebesar 0,45%, sedangkan kontrak futures Nasdaq cenderung flat.

Saham yang kemarin terkapar hari ini berbalik menjadi pemimpin di sesi pra-pembukaan, di antaranya Bank of America yang naik nyaris 2%, saham kapal feri Royal Caribbean yang juga lompat 2%, serta saham American Airlines dan United Airlines yang bertambah lebih dari 1%.

Saham GM melompat 2% setelah Wedbush merekomendasikan beli saham tersebut dan berpeluang naik lebih jauh lagi, setidaknya 50%, jika investor menyadari besarnya dampak revolusi yang dibuat dalam bisnis mobil listrik.

Sebaliknya, saham emiten teknologi melemah setelah Presiden AS Joe Biden berencana mengumumkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk memastikan sektor tersebut kompetitif di tengah dominasi para raksasa. Saham Amazon melemah 0,3%.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS berjatuh tempo 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-hari ini menguat 5 basis poin (Bp) ke 1,34%. Imbal hasil bergerak berlawanan dari harga, sehingga koreksi imbal hasil itu mengindikasikan aksi beli surat utang pemerintah.

Tidak seperti biasanya, penurunan imbal hasil terjadi dibarengi koreksi Dow Jones pada Kamis, sebesar 260 poin. Indeks S&P 500 melemah 0,86%, sedangkan Nasdaq ambruk 0,72%. Sepanjang pekan, Dow Jones anjlok 1,1%, S&P 500 terkapar 0,7% dan Nasdaq berkurang 0,5%.

Sentimen memang tengah bervariasi, di mana Jepang mengumumkan status darurat di Tokyo yang akan berlaku hingga 22 Agustus. Pengumuman itu diberikan menyusul lonjakan kasus Covid-19 varian delta yang sangat menular.

Kabar buruk juga datang dari Departemen Tenaga Kerja AS dengan 373.00 orang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kali selama sepekan lalu. Angka itu lebih buruk dari konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 350.000.

"Kami menilai ada peluang bahwa [ Kamis kemarin] menjadi puncak kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi," tulis Tom Lee, Kepala Riset Fundstrat, dalam laporan riset kepada klien, yang dikutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular