Laris Manis! Lelang Sukuk Negara Oversubscribed 5,5 Kali

Haryanto, CNBC Indonesia
23 June 2020 15:52
Obligasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Obligasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melakukan lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa ini (22/6/2020) guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

Seri SBSN yang dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Target indikatif pada lelang hari ini sebesar Rp 7 triliun, permintaan yang masuk senilai Rp 38,849 triliun, dan pemerintah memenangkan sebesar Rp 9,5 triliun dari enam seri tersebut, mengacu data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.

 

Hasil Lelang Surat Berjarga Syariah Negara (SBSN)

23-Jun-20

Seri

 

 

 

 

 

SPNS24122020

PBS002

PBS026

PBS023

PBS022

PBS005

Jatuh tempo

24-Dec-20

15-Jan-22

15-Oct-24

15-May-30

15-Apr-34

15 April 2043

Yield rerata tertimbang

 

5.639%

6.500%

7.440%

7.937%

8.170%

Penawaran masuk

4,951

17,301

8,4607

3,2965

1,493

3,3472

Sumber : djppr.kemenkeu.go.id

 

Seri acuan yang paling diminati investor adalah PBS002 dengan permintaan yang masuk sebesar Rp 17,301 triliun.

Mengacu dari hasil lelang yang masuk, investor masih cukup optimis terhadap aset pendapatan tetap (fixed income) ini. Hal tersebut terlihat dari permintaan yang masuk melewati target indikatif. Artinya minat investor terhadap obligasi pemerintah cukup baik, dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 5,5 kali.

Sementara pada lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa lalu (16/6/2020) terjadi oversubscribed sebanyak 4,2 kali, yang tercermin dari permintaan yang masuk senilai Rp 84,82 triliun, dan pemerintah memenangkan sebesar Rp 20,5 triliun dari tujuh seri tersebut dengan target indikatif Rp 20 triliun.

Selain itu, pekan lalu pemerintah juga kembali menerbitkan Sukuk Global di pasar internasional dengan denominasi dolar AS dalam format - 144A / Reg S Trust Certificate sebesar US$ 2,5 miliar dengan tenor 5 tahun sebesar US$ 750 juta, 10 tahun sebesar US$ 1 miliar, dan tenor 30 tahun sebesar US$ 750 juta dengan akad Wakalah.

Sukuk Global ini diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III, sebuah badan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah Republik Indonesia khusus untuk melakukan penerbitan SBSN.

Penerbitan Sukuk Global kali ini akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai (dual listing) serta akan dilaksanakan setelmen pada tanggal 23 Juni 2020, dengan imbal hasil (yield) sebesar 2,30% untuk tenor 5 tahun, 2,80% untuk tenor 10 tahun dan 3,80% untuk tenor 30 tahun.

Setiap seri telah diberikan peringkat Baa2 oleh Moody's Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services dan BBB oleh Fitch Ratings. Di tengah kondisi pasar yang masih sangat volatil, penerbitan Sukuk Global kali ini mendapatkan respons yang sangat baik dari para investor global dan lokal yang menghasilkan orderbook sebesar US$ 16,66 miliar atau sebesar hampir 6,7 kali di atas target Pemerintah sebesar US$ 2,5 miliar.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini yang Bikin Obligasi Pemerintah RI Terlihat 'Seksi'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular