Hari Ini Turun 0,13%, Harga CPO Susah Naik

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
17 June 2020 13:58
Kelapa sawit (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Kelapa sawit (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kontrak pengiriman September 2020 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange melemah tipis pada perdagangan siang hari ini, Rabu (17/6/2020).

Pada 11.29 WIB harga CPO turun 3 ringgit atau melemah 0,13% ke RM 2.353/ton. Sejak memasuki bulan Juni harga CPO cenderung bergerak sideways dengan rentang tertinggi di RM 2.399/ton dan terendah di RM 2.285/ton.

Koreksi yang terjadi pada harga minyak mentah menjadi sentimen negatif yang turut mengerek turun harga CPO. Kenaikan stok minyak AS membuat harga minyak mentah ambles.

CPO merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan biodiesel. Anjloknya harga minyak membuat penggunaan minyak nabati untuk pembuatan biodiesel menjadi kurang ekonomis. Alhasil permintaan minyak sawit untuk pangsa energi jadi kurang bergairah.

Harga minyak yang anjlok membuat program biodiesel di Indonesia juga ikut terkena imbasnya. Indonesia baru-baru ini merevisi target pembuatan green diesel yang terbuat dari minyak sawit sepenuhnya menjadi 2026 dari sebelumnya pada 2023. 

Indonesia merevisi target setelah penelitian dan rencana investasi terganggu oleh merebaknya wabah virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang, kata Musdhalifah Machmud, Deputi II (Pangan dan Pertanian) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian negara.

Indonesia sedang membangun kilang untuk memproses minyak sawit langsung menjadi bahan bakar. Saat ini RI menggunakan biodiesel yang dikenal dengan nama B30, yang diproduksi dengan mencampurkan metil ester asam lemak kelapa sawit (FAME) dengan bahan bakar diesel fosil.

"Salah satu alasan penundaan itu adalah COVID-19, tetapi umumnya investasi dan penelitian perlu dimulai dengan benar dan itu membutuhkan waktu," kata Machmud kepada Reuters secara terpisah dalam sebuah pesan teks.

"Green diesel" adalah bagian dari rencana Indonesia untuk memaksimalkan penggunaan minyak sawit di rumah untuk menyerap kelebihan pasokan dan memangkas impor bahan bakar yang mahal.

Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan konten FAME dalam biodiesel wajib menjadi 40% pada tahun 2021. Namun rencana tersebut harus tertunda setahun karena rendahnya harga minyak mentah.

Namun harga CPO tak banyak terpangkas lantaran tanda-tanda kebangkitan ekonomi mulai tampak. Semalam data penjualan ritel Negeri Paman Sam menunjukkan adanya peningkatan sebesar 17,7% pada bulan Mei dibandingkan April, lebih tinggi dari konsensus sebesar 7,7%.

Di sisi lain ekspor bulan Juni juga diperkirakan melesat tajam karena permintaan di negara-negara tujuan seperti India, China dan Uni Eropa mulai membaik. Ini menjadi sentimen yang cukup menahan harga CPO berada di kisaran seperti sekarang ini. 

Namun pasar masih diliputi oleh risiko ketidakpastian seputar pandemi. Ancaman gelombang kedua wabah kini menjadi sorotan. Jumlah kasus baru di AS dan China kembali melonjak.

Dalam lima hari terakhir, Beijing melaporkan lebih dari 100 kasus baru di kota itu. Pemerintah kembali harus menutup sekolah dan menghimbau masyarakatnya untuk tidak bepergian ke luar kota jika tidak dalam kondisi terdesak. 

Jika lonjakan kasus baru terus tereskalasi baik dari segi angka maupun wilayah hingga lockdown harus kembali diterapkan maka permintaan terhadap komoditas bisa kembali tertekan dan rantai pasok bisa kena disrupsi lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentimen Campur Aduk, Harga CPO Ambles 0,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular