
Mau RUPST & Penjualan Mobil Drop, Saham Astra Melesat 3,4%

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen buruk datang kepada PT Astra Internasional Tbk (ASII) setelah rilis data penurunan penjualan mobil pada Mei 2020 makin parah sebagai dampak pandemi covid-19 di Indonesia.
Tapi nampaknya hari ini ASII masih anteng di zona hijau seiring dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Asia, dan Bursa Amerika Serikat (AS), tercatat saham ASII diperdagangkan dengan kenaikan 3,38% di harga Rp 4.900/unit.
Menurut keterbukaan informasi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) ASII akan mengadakan RUPST pada hari ini (16/6/20) pukul 9:00 WIB di Menara Astra.
Naiknya harga saham perusahaan otomotif ini karena investor sedang menanti pengumuman berapa jumlah dividen yang akan dibagikan kedua perusahaan. Ekspektasi para pelaku pasar ini wajar mengingat pada tahun 2019, ASII membukukan kenaikan tipis laba bersih sebesar 0,8% menjadi Rp 21,7 triliun.
Apabila rasio pembagian dividen (DPR) tetap seperti tahun lalu yaitu 40% maka dividen yang akan dibagikan oleh ASII tahun ini sejumlah Rp 214,4 per lembar. Angka ini setara dengan imbal balik hasil (dividend yield) sebesar 4,37%.
Dividend yield yang tidak kalah dengan rata-rata deposito bank ini menarik minat beli investor pada hari ini
Naiknya harga saham ASII hari ini meskipun penjualan otomotif anjlok dikarenakan sejak Indonesia terserang pandemi virus corona, para investor sudah berekspektasi bahwa penjualan otomotif akan anjlok
Maka bisa dikatakan sebelum keluarnya data anjloknya penjualan mobil di Indonesia para pelaku pasar sudah memperkirakan hal ini dalam keputusan untuk melakukan penjualan atau pembelian saham ASII atau sudah priced in.
Secara tahun berjalan sendiri ASII masih terkoreksi cukup dalam, yaitu sebesar 28,81%
Perusahaan di sektor otomotif juga masuk sebagai saham siklus yang artinya ketika terjadinya resesi maka orang-orang akan menunda melakukan pembelian kendaraan bermotor, tapi ketika perbaikan ekonomi sudah terjadi maka masyarakat akan lebih cenderung melakukan pembelian kendaraan bermotor baik untuk konsumsi ataupun sebagai alat produksi untuk mendorong produktivitas.
Maka dapat dikatakan ASII adalah salah satu perusahaan yang paling diuntungkan dengan pembukaan kembali ekonomi dengan skema New Normal. Selain itu semenjak masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) showroom ASII yang sempat ditutup sudah dapat beroperasi kembali.
Sebelumnya berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil pada Mei 2020 anjlok makin dalam turun hingga 95%. Penjualan pada Mei 2020 tercatat hanya 3.551 unit, padahal pada Mei 2019 masih mencatatkan penjualan 84.109 unit.
Penjualan ini juga turun 54% bila dibandingkan dengan penjualan pada April 2020 yang sempat terjual 7.868 unit.
Penjualan April hanya terjual 7.871 unit atau turun 90,6% (year on year/yoy) dibandingkan April 2019 yang tercatat 84.056 unit.
Dibandingkan penjualan Maret 2020 juga drop sangat parah, atau turun sebesar 89,7%.Pada Maret 2020 penjualan sempat masih tercatat 76.811 unit.
Pada Maret 2020 penjualan mobil sempat tercatat hanya 76.800 unit atau hanya drop 15% dibandingkan dengan Maret 2019 yang masih mencatatkan penjualan 90.368 unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500