
Penjualan Mobil Terjun Bebas, Warnai Pergantian Direksi Astra

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi ini, PT Astra International Tbk (ASII) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 bertempat di Menara Astra, Sudirman Jakarta.
Dalam pengumuman di laman keterbukaan informasi, Rapat yang dijadwalkan berlangsung pukul 09.00 hingga 10.00 WIB dan berlangsung secara daring tersebut akan membahas empat agenda, antara lain penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2019, pengangkatan anggota direksi dan perubahan susunan dewan komisaris Astra.
Agenda yang juga menjadi perhatian adalah pergantian pucuk pimpinan atau Direktur Utama, yang saat ini dijabat oleh Prijono Sugiarto. Pada awal tahun, kabar Prijono akan menyelesaikan tugasnya sebagai direktur utama sudah mengemuka.
Apa pasal? Prijono sudah 10 tahun menjabat Presiden Direktur Astra, menggantikan Michael D Ruslim. Nantinya, Prijono akan mengisi jabatan barunya sebagai Presiden Komisaris atau Chairman. Dengan demikian, Astra akan memulai suksesi kepemimpinan melalui RUPST kali ini.
Sumber CNBC Indonesia menyebutkan, ada beberapa nama yang berpotensi menggantikan posisi Prijono. Salah satu yang mencuat dan jadi kandidat terkuat ialah Wakil Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro.
Sebelumnya, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) anak usaha Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), pemegang saham menyetujui pengunduran diri CEO Astra, Prijono Sugiarto sebagai Presiden Komisaris UNTR dan mengangkat Djony Bunarto Tjondro sebagai Presiden Komisaris Perseroan yang baru menggantikan Prijono.
Djony adalah wakil presiden direktur berdasarkan hasil RUPST pada 25 April 2019 dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan dari 2015 sampai dengan 2019.
Bergabung dengan Astra sejak 1990, beberapa posisi strategis pernah diembannya, antara lain, Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor, Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Astra Honda Motor dan PT Astra Sedaya Finance.
Meski demikian, ada juga beberapa nama anggota direksi lainnya yang berpotensi menjadi pucuk pimpinan Astra, yaitu Gidion Hasan. Pria ini sudah lama diproyeksi akan mengisi pucuk pimpinan di Astra, dia tercatat pernah menjadi direktur utama termuda di kelompok usaha Astra yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR).
Situs Astra mencatat, Gidion menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak April 2016. Sejak bergabung di Grup Astra tahun 1999, saat ini ia juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Otoparts Tbk, PT UD Astra Motor Indonesia dan PT Fuji Technica Indonesia serta Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Daihatsu Motor dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia.
CNBC Indonesia mengonfirmasi informasi mengenai perombakan posisi Presiden Direktur ASII kepada Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya pada hasil Rapat.
"Saya tidak mau mengomentari rumor yang beredar. Segala sesuatu terkait agenda RUPST baru akan diputuskan saat RUPST. Kita tunggu saja hasil RUPST-nya nanti," katanya saat dikonformasi, Selasa (9/6/2020).
Kepala Divisi Komunikasi Korporat Astra International Boy Kelana Soebroto juga memberikan respons yang sama. "Untuk saat ini lebih baik menunggu setelah pelaksanan RUPST Astra pada 16 Juni 2020," ungkap Boy, kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/6/2020).
Penjualan Anjlok
Pelaknaan RUPST tahun ini diwarnai dengan kinerja penjualan mobil Astra yang drop dalam. Secara nasional penjualan mobil pada Mei 2020 yang anjlok sampai 95% berdampak pada penguasa pasar mobil di Indonesia Astra.
Grup Astra yang menaungi brand Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Truck, dan Peugeot selama ini menguasai pangsa pasar di atas 50%, tapi pada Mei hanya tercatat 31%.
Data Gaikindo, Senin (15/6), capaian ini drop dibandingkan penguasaan pangsa pasar Astra pada April yang masih tercatat 48%. Total penjualan mobil Astra pada Mei 2020 hanya menjual mobil sebanyak 1.102 unit, sedangkan non Astra 2.449 unit.
Capaian market share penjualan mobil Astra pada Mei jadi makin terburuk setidaknya sejak hampir setahun terakhir, pada Juni 2019 pangsa pasar Astra sempat hanya 44% seiring anjloknya penjualan mobil pada saat itu.
Pada 2020, market share Astra sempat mencapai 60% tepatnya pada Maret. Selebihnya pada Januari 51%, Februari 54%.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil pada Mei 2020 anjlok makin dalam turun hingga 95%. Penjualan pada Mei 2020 tercatat hanya 3.551 unit, padahal pada Mei 2019 masih mencatatkan penjualan 84.109 unit.
Penjualan ini juga turun 54% bila dibandingkan dengan penjualan pada April 2020 yang sempat terjual 7.868 unit.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham ASII Terkoreksi Hari Ini, Bagaimana Prospeknya?