Internasional

The Fed Bawa Angin Segar, Bursa AS Ditutup ke Zona Hijau

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 June 2020 07:05
Smartsheet Inc. President and CEO Mark Mader attends his company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC IndonesiaBursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, mencatatkan kenaikan pada perdagangan Senin (15/6/2020). Kenaikan terjadi setelah Bank Sentral AS, the Federal Reserve (the Fed) mengumumkan rencana yang membawa sentimen positif ke pasar saham.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 157,62 poin pada Senin, setelah indeks blue-chip itu turun lebih dari 760 poin di awal sesi. S&P 500 naik 0,8% dan ditutup menjadi 3,066,59 sementara Nasdaq Composite melonjak 1,4% menjadi 9,726,02. Pada awal perdagangan, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun sebanyak 2,5% dan 1,9%, sebelum rebound.

Menurut CNBC International, pada saat perdagangan berlangsung, sekitar pukul 1:50 siang waktu setempat, The Fed secara tiba-tiba mengeluarkan pengumuman bahwa bank sentral akan membeli obligasi korporasi individual dan mengisyaratkan pendekatan yang lebih luas untuk pembelian obligasi korporasi.

Sebelumnya The Fed telah mengindikasikan bahwa mereka akan membeli obligasi di pasar primer. Tetapi melalui pengumuman Senin, Fed memperluas operasinya ke pasar sekunder.

Dengan kata lain, pengumuman The Fed di pertengahan Juni ini merupakan langkah lain dari bank untuk mendukung pasar keuangan dan meyakinkan investor bahwa mereka akan terus mendukung pasar kredit selama wabah virus corona ada.

"Apa yang tampaknya baru adalah pembelian individu di pasar sekunder dan apa yang tampaknya, setidaknya dari pengumuman, potensi untuk berbagai pembelian yang lebih luas," tulis ahli strategi Evercore ISI, Dennis DeBusschere dalam sebuah email.

"Alasan penyebaran (spread) kredit ketat adalah karena investor percaya bahwa mereka akan menindaklanjuti program ini," tambah DeBusschere. "Jika mereka tidak menindaklanjuti, spread kredit akan bergerak secara signifikan lebih luas dan The Fed harus membeli lebih banyak [surat] utang untuk menopang kredibilitas."

Pengumuman Fed pada Senin dikeluarkan kurang dari satu hari sebelum Ketua Fed, Jerome Powell, menyampaikan pidatonya di depan Kongres. Powell dijadwalkan untuk melakukan pidato pada Selasa dan Rabu untuk memberikan laporan soal ekonomi AS dalam enam bulan awal tahun ini.

Investor Wall Street juga menantikan rilis angka penjualan ritel terbaru serta data produksi industri dan data inventaris bisnis yang akan keluar pada hari Selasa.


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat Kinerja Kuartalan Terbaik, Wall Street to The Moon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular