Banyak Kabar Baik, Dow Jones Naik 4 Hari Berturut-turut

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 July 2020 07:25
Smartsheet Inc. President and CEO Mark Mader rings a ceremonial bell to celebrate his company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC IndonesiaBursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (15/7/2020). Kenaikan didukung oleh berbagai sentimen positif termasuk dari kabar kemajuan dalam pengembangan vaksin virus corona (Covid-19).

Dow Jones Industrial Average ditutup 227,51 poin lebih tinggi atau naik 0,9% menjadi 26.870,10. Itu adalah kenaikan harian keempat beruntun Dow. S&P 500 naik 0,9% menjadi 3,226.56. Nasdaq Composite naik 0,5% dan ditutup pada 10.550,49. Sementara indeks Russell 2000, yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil, melesat 3,5% dan mencatatkan kenaikan satu hari terbesar sejak awal Juni.

Data yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine menunjukkan vaksin virus corona buatan Moderna menghasilkan respons kekebalan "kuat", atau menetralkan antibodi, pada semua pasien (45 orang) dalam uji coba tahap awal penggunaannya pada manusia. Berita itu membuat saham Moderna melesat naik 6,9%.

Di sisi lain, saham-saham perusahaan transportasi juga mencatatkan kenaikan tajam didorong optimisme akan kemungkinan kembali pembukaan ekonomi dan pelonggaran pembatasan di tengah kemajuan dalam pengembangan vaksin.

Saham American Airlines, United Airlines, dan Royal Caribbean Cruise Lines semuanya melonjak lebih dari 14%. Gap naik 12,7% dan Kohl juga naik lebih dari 9%.

"Obat/vaksin COVID-19 adalah peristiwa biner untuk pasar, dan ada banyak 'tembakan tepat sasaran' di sisi layanan kesehatan dan hanya satu yang perlu berhasil," kata Tom Lee, pendiri dan kepala penelitian di Fundstrat Global Advisors, dalam sebuah catatan.

"Ada tumpukan uang tunai terlihat di dana lindung nilai, dana makro, reksa dana dan investor individu. Jika irama data kesehatan terus mendukung semacam penyembuhan, fokus pada 'penutupan kembali' akhirnya memudar."

Kabar kemajuan dalam pengembangan vaksin COVID-19 itu merupakan hal baik mengingat kasus infeksi terus bertambah di seluruh dunia, apa lagi di AS. Negeri Paman Sam saat ini menjadi negara dengan kasus terbanyak, yaitu 3.614.461 kasus, dengan 140.050 kematian dan 1.637.726 sembuh.

Sementara secara global, sudah ada 13.670.113 kasus dengan 585.823 kematian dan 8.018.665 sembuh, menurut Worldometers.


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Ambruk Lagi Jelang The Fed Minutes

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular