
Tak Terbendung, Dow Jones Terbang 400 Poin di Sesi Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) memasuki jalur hijau pada pembukaan perdagangan Rabu (15/7/2020), menyusul kejutan kinerja Goldman Sachs berbarengan dengan perkembangan vaksin Moderna.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 400 poin (+1%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan selang 15 menit kemudian surut menjadi 309,41 poin (+1,16%) ke 26.952. Namun, indeks Nasdaq menguat 98,41 poin (+0,94%) ke 10.586,99 dan S&P 500 naik 32,07 poin (+1%) ke 3.229,59.
Firma bioteknologi Moderna pada Selasa melaporkan bahwa vaksin yang dikembangkannya memproduksi respon kekebalan yang "kuat", atau antibodi penetral, di tubuh 45 pasien yang menjalani uji coba tahap dini sebagaimana dilaporkan New England Journal of Medicine.
Saham Moderna terbang 14% dalam sesi pembukaan hari ini, diikuti kenaikan saham-saham maskapai penerbangan seperti misalnya American Airlines dan United Airlines, serta emiten kapal pesiar Royal Caribbean Cruise Lines.
"Ini bakal memicu kepercayaan pasar yang lebih jauh bahwa kita mendapatkan respon kekebalan yang kuat, yang artinya ada keyakinan lebih besar bahwa ini akan menjadi pelindung atas tingkat transmisi Covid," tutur Michael Yee, Managing Director Jefferies, kepada CNBC International.
Dari sisi fundamental, Goldman Sachs melaporkan pendapatan perseroan melesat 93%, yang berujung pada terbangnya saham perseroan di pasar hingga lebih dari 4%. Sejauh ini kinerja emiten perbankan masih tak serempak.
JPMorgan melaporkan laba bersih yang lebih baik dari ekspektasi berkat pemasukan dari bisnis trading. Di sisi lain, Wells Fargo merugi US$ 2,4 miliar sehingga memaksa pemangkasan dividen menjadi US$ 0,1 per saham.
Di sisi lain, tensi antara AS dan China terus meningkat. Presiden AS Donald Trump telah meneken aturan untuk mengenakan sanksi terhadap China atas campur-tangannya di Hong Kong. Dia juga mengatakan telah menekan perintah eksekutif untuk mengakhiri status keistimewaan Hong Kong.
Kasus baru di beberapa negara bagian AS yang menjadi titik baru penyebaran, tercatat meningkat terutama di Texas, California dan Florida, sehingga beberapa pemerintah daerah mengkaji ulang rencana pembukaan kembali perekonomian. Total infeksi di AS mencapai 3,4 juta dengan angka kematian 136.000 orang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?