Dikipasi Kabar Vaksin Moderna, Dow Futures Terbang 450 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
15 July 2020 19:06
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (15/7/2020) melesat hingga 450 poin, menyusul kabar vaksin corona milik Moderna dikabarkan berujung pada terbentuknya antibody dalam uji awalnya.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal dibuka naik 420 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga masuk ke zona positif, masing-masing sebesar 1,3% dan 0,9%.

Firma bioteknologi Moderna pada Selasa melaporkan bahwa vaksin yang dikembangkannya memproduksi respon kekebalan yang "kuat", atau antibodi penetral, di tubuh 45 pasien yang menjalani uji coba tahap dini sebagaimana dilaporkan New England Journal of Medicine.

Saham Moderna terbang 15% dalam sesi pra-pembukaan hari ini, diikuti kenaikan saham-saham maskapai penerbangan seperti misalnya American Airlines dan United Airlines, serta emiten kapal pesiar Royal Caribbean Cruise Lines.

"Ini bakal memicu kepercayaan pasar yang lebih jauh bahwa kita mendapatkan respon kekebalan yang kuat, yang artinya ada keyakinan lebih besar bahwa ini akan menjadi pelindung atas tingkat transmisi Covid," tutur Michael Yee, Managing Director Jefferies, kepada CNBC International.

Investor akan memantau putaran lain hasil kinerja keuangan korporasi kakap seperti Goldman Sachs, UnitedHealth, Bank of NY Mellon, U.S. Bancorp dan PNC Financial. Sejauh ini kinerja emiten perbankan masih tak serempak.

JPMorgan melaporkan laba bersih yang lebih baik dar ekspektasi berkat pemasukan dari bisnis trading. Di sisi lain, Wells Fargo merugi US$ 2,4 miliar sehingga memaksa pemangkasan dividen menjadi US$ 0,1 per saham.

Di sisi lain, tensi antara AS dan China terus meningkat. Presiden AS Donald Trump telah meneken aturan untuk mengenakan sanksi terhadap China atas campur-tangannya di Hong Kong. Dia juga mengatakan telah menekan perintah eksekutif untuk mengakhiri status keistimewaan Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Menguat Lagi Jelang Rilis Tenaga Kerja AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular