Internasional

Duh! 2 Maskapai Ini Perpanjang Massa Potong Gaji Karyawan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 June 2020 09:33
foto : Reuters
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua maskapai asal Uni Emirat Arab, Emirates dan Etihad Airways memperpanjang periode pemotongan gaji staf mereka hingga September mendatang. Hal ini dilakukan demi menyimpan dana sebanyak-banyaknya selama pandemi COVID-19.

Berdasarkan email internal yang dilihat oleh Reuters, pada Minggu (7/6/2020), pihak Emirates mengatakan kepada karyawan bahwa mereka akan memperpanjang pemotongan upah mulai bulan ini hingga 30 September mendatang.

Dalam email tersebut juga dituliskan, dalam beberapa kasus, pemotongan gaji juga akan diperdalam, dengan beberapa staf akan dipotong gaji hingga 50%. Keputusan tersebut dibuat setelah meninjau semua opsi untuk mempertahankan posisi kasnya, katanya.


Sebelumnya, Emirates sudah mengurangi upah dasar sebesar 25% hingga 50% selama tiga bulan sejak April, dan mengurangi staf junior.

Sedangkan menurut juru bicara Etihad Airways, maskapai ini juga telah memperpanjang pemotongan gaji antara 25% hingga 50% hingga September. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan semua opsi untuk melindungi pekerjaan dan menghemat uang.

Pekan lalu, Etihad juga memberhentikan beberapa awak kabin dan tidak merencanakan redudansi awak lebih lanjut, menurut email yang dilihat oleh Reuters.

Juru bicara itu mengatakan telah terjadi pemutusan hubungan kerja di beberapa area maskapai. Bulan lalu, sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Etihad berencana untuk memecat 1.200 karyawan.

Seperti maskapai lain, Emirates dan Etihad telah memecat staf karena dampak bisnisnya. Rekan Gulf carrier Qatar Airways mengatakan mereka bisa memberhentikan hingga 20% dari karyawannya.

Namun, kedua maskapai sudah memulai kembali beberapa penerbangan penghubung pada Juni, setelah pekan lalu pemerintah Uni Emirat Arab mencabut penangguhan pelayanan kepada penumpang yang transit untuk berganti pesawat, atau pesawat yang mengisi bahan bakar.

Emirates dan Etihad Airways sudah mengoperasikan layanan terbatas, sebagian besar keluar dari Uni Emirat Arab sejak adanya larangan terbang ke luar negeri pada bulan Maret.

Industri penerbangan merupakan salah satu yang paling dirugikan dengan hadirnya pandemi global COVID-19, sebab mengurangi permintaan perjalanan dan memaksa maskapai besar untuk mengurangi staf, serta mencari dana talangan pemerintah.

(sef/sef) Next Article Dampak Corona, Laba Emirates Naik 21% Jadi Rp 4,3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular