Internasional

Babak Belur, Maskapai Crazy Rich Ini Akhirnya Selamat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 September 2020 11:34
Virgin Australia. AP/Rick Rycroft
Foto: Virgin Australia. AP/Rick Rycroft

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang hakim Amerika Serikat (AS) memberikan pengakuan atas rencana penyelamatan maskapai Virgin Atlantic.

Kesepakatan penyelamatan maskapai bernilai US$ 1,59 miliar (Rp 23,4 triliun, asumsi Rp 14.776/US$) itu ditetapkan untuk selesai minggu ini.



In dilakukan setelah hakim di London, Inggris, memberikan lampu hijau untuk rencana restrukturisasi perusahaan dalam sidang pengadilan pada Rabu (2/9/2020) waktu setempat.

Kesepakatan itu bertujuan untuk mengamankan kelangsungan hidup Virgin Atlantic akibat krisis virus corona (Covid-19). Maskapai itu memproyeksikan akan kehabisan uang tunai pada akhir September kecuali rencana ini disetujui.



Virgin Atlantic telah memberhentikan 3.550 staf dan menutup basisnya di bandara Gatwick London, karena penerbangan mengalami penurunan terburuk selama pandemi.

Perusahaan saudara Virgin Australia pada Rabu mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran di bawah pemilik baru, Bain Capital. Maskapai ini memangkas 3.000 pekerjaan atau sekitar sepertiga dari tenaga kerjanya, dan menghentikan maskapai bertarif rendah Tigerair Australia.

Perjalanan udara global diperkirakan tidak akan pulih sepenuhnya dari pandemi virus corona hingga 2024, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, yang mewakili 290 maskapai penerbangan.

Kelompok itu menyalahkan pemulihan yang lambat pada beberapa faktor, termasuk kurangnya kepercayaan konsumen, penurunan perjalanan bisnis, dan lonjakan virus corona baru di AS atau di tempat lain.

Virgin Atlantic merupakan maskapai milik Richard Branson. Ia adalah salah satu orang terkaya di dunia versi Forbes.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Richard Branson Minta Pinjaman Inggris, Virgin Air Bangkrut?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular