
Sudah Kepepet, Garuda Harap Talangan Pemerintah Segera Cair
Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 June 2020 15:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tengah berdiskusi dengan Kementerian Keuangan mengenai pencairan dana talangan senilai Rp 8,5 triliun. Saat ini kedua belah pihak masih dalam tahap pembicaraan mengenai jenis instrumen yang akan digunakan untuk mencairkan dana tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dalam kondisi saat ini perusahaan sangat membutuhkan bantuan dana segar untuk membiayai operasional perusahaan.
"Saya sampaikan kondisi Garuda saat ini pada dasarnya sangat penting cash. Saya berharap prosesnya bisa cepat, karena situasi cash demi harus, sangat kritikal. Tapi kekompakan BUMN dan Kementerian Keuangan menakjubkan, mereka lakukan cepat walau menurut saya harus lebih cepat lagi," kata Irfan dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020).
Dia menjelaskan, dana yang diperoleh perusahaan ini bersifat pinjaman dengan jangka waktu dan tingkat bunga yang disesuaikan. Saat ini kedua belah pihak masih dalam tahap pembicaraan mengenai instrumen yang cocok untuk digunakan.
"Ini kan lewat lembaga keuangan di bawah Kemenkeu, detailnya seperti apa sedang dijajaki. Sudah mulai dekati instrumennya, instrumen itu waktu dikasih tau implisit mesti menggunakan instrumen yang bisa diterima compliance Kemenkeu, karena anda tau ketika melibatkan Kementerian ada dalam pengawasan banyak pihak," jelasnya.
Lalu, nantinya oleh perusahaan dana ini akan digunakan untuk memenuhi modal kerja perusahaan. Sangat ditekankan oleh kementerian bahwa dana ini tak boleh digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali (refinancing) utang yang jatuh tempo.
"Kalau dana turun dan pandemi lewat dengan bantuan BUMN dan Kemenkeu, Garuda bisa lebih kompetitif dan cost structure lebih kuat dan manajemen committed. Tapi kalau urusan pinjam pinjam ini harus liat dokumen detilnya," kata dia.
(hps/hps) Next Article Menakjubkan! Garuda Sewa Bombardier di Atas Harga Sewa Pasar
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dalam kondisi saat ini perusahaan sangat membutuhkan bantuan dana segar untuk membiayai operasional perusahaan.
"Saya sampaikan kondisi Garuda saat ini pada dasarnya sangat penting cash. Saya berharap prosesnya bisa cepat, karena situasi cash demi harus, sangat kritikal. Tapi kekompakan BUMN dan Kementerian Keuangan menakjubkan, mereka lakukan cepat walau menurut saya harus lebih cepat lagi," kata Irfan dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020).
Dia menjelaskan, dana yang diperoleh perusahaan ini bersifat pinjaman dengan jangka waktu dan tingkat bunga yang disesuaikan. Saat ini kedua belah pihak masih dalam tahap pembicaraan mengenai instrumen yang cocok untuk digunakan.
"Ini kan lewat lembaga keuangan di bawah Kemenkeu, detailnya seperti apa sedang dijajaki. Sudah mulai dekati instrumennya, instrumen itu waktu dikasih tau implisit mesti menggunakan instrumen yang bisa diterima compliance Kemenkeu, karena anda tau ketika melibatkan Kementerian ada dalam pengawasan banyak pihak," jelasnya.
Lalu, nantinya oleh perusahaan dana ini akan digunakan untuk memenuhi modal kerja perusahaan. Sangat ditekankan oleh kementerian bahwa dana ini tak boleh digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali (refinancing) utang yang jatuh tempo.
"Kalau dana turun dan pandemi lewat dengan bantuan BUMN dan Kemenkeu, Garuda bisa lebih kompetitif dan cost structure lebih kuat dan manajemen committed. Tapi kalau urusan pinjam pinjam ini harus liat dokumen detilnya," kata dia.
(hps/hps) Next Article Menakjubkan! Garuda Sewa Bombardier di Atas Harga Sewa Pasar
Most Popular