Obligasi RI Masih Jadi Rebutan, Optimistis Bakal Membaik

Haryanto, CNBC Indonesia
04 June 2020 17:30
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari Kamis ini (4/6/2020) mencatatkan penguatan yang terdorong oleh minat investor asing masuk ke pasar keuangan tanah air menjelang dibukanya tatanan normal baru (New Normal).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat nilai outstanding atau posisi kepemilikan investor asing (non-resident) mencapai Rp 932,41 triliun hingga 2 Juni 2020. Angka tersebut sekitar 30,56% dari total nilai SBN yang tercatat di DJPPR sebesar Rp 3.050,74 triliun.

Apresiasi di pasar SBN ini terdorong oleh sentimen positif dari new normal atau singkatnya menjalankan kehidupan dengan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) mulai dilakukan di seluruh belahan bumi ini. Dengan demikian, roda bisnis perlahan kembali berputar dan berpeluang terlepas dari ancaman resesi global.

 

Data Refinitiv menunjukkan lonjakan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark). Keempat seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun danFR0083 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0080 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 28,00 basis poin (bps) menjadi 7,539%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Yield Obligasi Negara Acuan 4 Juni'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 3 Juni'20 (%)

Yield 4 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 4 Juni'20 (%)

FR0081

5 tahun

6.753

6.503

-25.00

6.6178

FR0082

10 tahun

7.226

7.005

-22.10

7.0515

FR0080

15 tahun

7.819

7.539

-28.00

7.5

FR0083

20 tahun

7.724

7.545

-17.90

7.5231

Sumber: Refinitiv

 

Penguatan pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) mengalami penurunan. Indeks tersebut turun 0,94 poin (0,34%) menjadi 277,23 dari posisi kemarin 278,17.

Apresiasi di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan pelemahan rupiah di pasar valas. Pada hari Kamis ini (4/6/2020), Rupiah melemah 0,07% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.060/US$ di pasar spot.

 

Obligasi RI Terbaik
Apresiasi harga SUN tidak senada dengan pelemahan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun kembali jadi yang terbaik.

Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau melemah, yang kesemuanya hampir mencatatkan kenaikan tingkat yield, kendati bervariatif.  Surat utang negara yang paling melemah yaitu Rusia dan Thailand, yang maing-masing mengalami kenaikan tingkat yield sebesar 9,00 basis poin (bps).

Hal tersebut mencerminkan investor global memburu aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air di tengah skenario new normal pemerintah Indonesia dan tingginya tingkat yield yang ditawarkan dibandingkan negara lainnya.

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 3 Juni'20 (%)

Yield 4 Juni'20 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.81

6.7

-11.00

China (A+)

2.833

2.85

1.70

Jerman (AAA)

-0.378

-0.35

2.80

Prancis (AA)

-0.019

0.012

3.10

Inggris Raya (AA)

0.258

0.268

1.00

India (BBB-)

5.819

5.8

-1.90

Jepang (A)

0.015

0.031

1.60

Malaysia (A-)

3

3.021

2.10

Filipina (BBB)

3.323

3.302

-2.10

Rusia (BBB)

5.51

5.6

9.00

Singapura (AAA)

0.918

0.957

3.90

Thailand (BBB+)

1.25

1.34

9.00

Amerika Serikat (AAA)

0.7114

0.7475

3.61

Afrika Selatan (BB+)

8.74

8.68

-6.00

Sumber: Refinitiv

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular