Ternyata Ini yang Bikin Rupiah Susah ke Bawah 14.000/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 June 2020 13:53
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dalam 2 hari terakhir, capital inflow sangat besar yang membuat nilai tukar rupiah melesat. Derasnya aliran modal ke dalam negeri terlihat dari lelang obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) Selasa lalu yang penawarannya mencapai 105,27 triliun.

Ada 7 seri SBN yang dilelang kemarin, dengan target indikatif pemerintah sebesar US$ 20 triliun, artinya terjadi oversubscribed 5,2 kali.

Pemerintah menyerap Rp 24,3 triliun dari seluruh penawaran yang masuk, di atas target indikatif, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.

Tingginya minat investor terhadap SBN juga terlihat di pasar sekunder, yield SBN tenor 10 tahun kemarin turun 22,1 basis poin (bps) menjadi 7,005%, yang menjadi level terendah sejak 12 Maret.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.



Di pasar saham juga terjadi inflow yang cukup besar dalam 2 hari terakhir. Berdasarkan data RTI, Rabu kemarin kemarin investor asing net buy sebesar Rp 1,5 triliun, dan pada hari Selasa sebesar Rp 872,35 miliar di all market.

Sementara hingga akhir sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, investor asing sudah net buy Rp 520,51 miliar di pasar reguler.

Rupiah sebenarnya punya modal untuk kembalki menguat, tetapi sekali lagi level psikologis merupakan level "keramat" yang cukup sulit untuk ditembus.

Rupiah sepertinya juga menanti keputusan Pembatasan Sosial Barskala Besar (PSBB) DKI Jakarta akan diakhiri hari ini atau diperpanjang. Jika diakhiri, new normal akan diterapkan dan roda perekonomian kembali berputar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Keputusan dihentikan atau diperpanjang menjadi krusial mengingat Jakarta adalah pusat perekonomian Indonesia.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular