
Kena Profit Taking, Rupiah Belum Bisa ke Bawah Rp 14.000/US$
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 June 2020 09:15

Faktor eksternal juga sedang kondusif. Investor tengah bergairah memburu aset-aset berisiko.
Tingginya risk apppetite di pasar terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat tajam 2,05%, S&P 500 terangkat 1,36%, dan Nasdaq Composite naik 0,78%.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi dunia menuju kebangkitan selepas dihajar habis-habisan oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Di AS, ADP memperkirakan jumlah lapangan kerja pada Mei menyusut 2,76 juta.
Walau masih mengkerut, tetapi jauh lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang berkurang 19,56 juta. Angka 2,76 juta juga lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 9 juta.
AS sudah mulai membuka keran aktivitas masyarakat. Saat ini warga Negeri Paman Sam mulai kembali beraktivitas, meski masih harus mematuhi protokol kesehatan.
Sejauh ini penerapan new normal di AS belum membuat kasus corona melonjak. US Centers for Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona per 3 Juni adalah 1.827.425 orang. Bertambah 24.955 orang (1,38%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Sejak 18 Mei, laju penambahan kasus baru di AS terjaga di bawah 2% per hari. Jika tren ini bertahan, maka bukan tidak mungkin AS akan segera mencapai puncak pandemi dan setelah itu jumlah kasus akan mulai menurun.
"Kepercayaan bahwa AS tetap aman kala menjalani reopening semakin besar. Tidak hanya di AS, China dan Italia juga berhasil melakukan hal serupa. Tidak heran risk appetite meningkat karena keyakinan akan pemulihan ekonomi," kata Davis Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Advisors yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.
Bahkan Presiden AS Donald Trump turut menyumbang optimisme. Menurut sang presiden ke-45 Negeri Adidaya, ekonomi AS akan bangkit mulai September dan tahun depan akan menjadi periode yang indah.
Berbekal optimisme ini, pelaku pasar akan tetap berani bermain agresif. Aset-aset berisiko di negara berkembang menjadi incaran, termasuk di Indonesia. Jadi, jangan putus harapan terhadap rupiah ya...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Tingginya risk apppetite di pasar terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat tajam 2,05%, S&P 500 terangkat 1,36%, dan Nasdaq Composite naik 0,78%.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi dunia menuju kebangkitan selepas dihajar habis-habisan oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Di AS, ADP memperkirakan jumlah lapangan kerja pada Mei menyusut 2,76 juta.
AS sudah mulai membuka keran aktivitas masyarakat. Saat ini warga Negeri Paman Sam mulai kembali beraktivitas, meski masih harus mematuhi protokol kesehatan.
Sejauh ini penerapan new normal di AS belum membuat kasus corona melonjak. US Centers for Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona per 3 Juni adalah 1.827.425 orang. Bertambah 24.955 orang (1,38%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Sejak 18 Mei, laju penambahan kasus baru di AS terjaga di bawah 2% per hari. Jika tren ini bertahan, maka bukan tidak mungkin AS akan segera mencapai puncak pandemi dan setelah itu jumlah kasus akan mulai menurun.
"Kepercayaan bahwa AS tetap aman kala menjalani reopening semakin besar. Tidak hanya di AS, China dan Italia juga berhasil melakukan hal serupa. Tidak heran risk appetite meningkat karena keyakinan akan pemulihan ekonomi," kata Davis Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Advisors yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.
Bahkan Presiden AS Donald Trump turut menyumbang optimisme. Menurut sang presiden ke-45 Negeri Adidaya, ekonomi AS akan bangkit mulai September dan tahun depan akan menjadi periode yang indah.
Berbekal optimisme ini, pelaku pasar akan tetap berani bermain agresif. Aset-aset berisiko di negara berkembang menjadi incaran, termasuk di Indonesia. Jadi, jangan putus harapan terhadap rupiah ya...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular