
Mengenal RDIF, Dana Abadi Rusia yang Bikin Obat Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia telah menyetujui penggunaan obat anti-influenza, Avifavir, sebagai obat penawar virus Covid-19. Lembaga dana investasi (sovereign wealth fund) di Rusia atau Russian Direct Investment Fund (RDIF) mengatakan bahwa obat ini akan segera dikirim ke sejumlah rumah sakit pada Juni ini.
Dana abadi Rusia ini juga telah mengalokasikan dana pengembangan dan produksi obat Rusia yang didasarkan pada favipiravir, obat anti-influenza yang dikembangkan di Jepang sejak 2014 dengan nama Avigan. Pengembangan dan produksi ini dilakukan secara patungan 50-50% dengan perusahaan farmasi Rusia, ChemRar.
Uji klinis pendahulu menunjukkan bahwa obat tersebut dapat mempersingkat waktu pemulihan bagi pasien yang terjangkit Covid-19. Tahap akhir uji klinis Avifavir yang melibatkan 330 pasien sedang berlangsung.
Pihak RDIF dan ChemRar menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan Rusia untuk sementara menyetujui penggunaan obat tersebut sebagai pengobatan melawan virus corona.
![]() Investasi RDIF |
"Ini adalah langkah maju yang besar. Kami percaya sekarang hanya ada dua obat antivirus untuk melawan virus yang benar-benar efektif, yaitu remdesivir, yang dilakukan oleh AS, dan favipiravir ini, yang juga memiliki prospek [penyembuhan] signifikan," kata CEO RDIF, Kirill Dmitriev kepada CNBC Squawk Box Europe, dilansir Selasa (2/6/2020).
Lantas bagaimana sepak terjang dana abadi Rusia RDIF ini?
Dana abadi Rusia ini berinvestasi di perusahaan-perusahaan papan atas Rusia dan di dunia, sebut saja Moscow Exchange, maskapai Aeroflot, Sovcom Bank, Schneider Electric, UFC (tarung bebas), Sibur, Intergeo, Virgin, dan Detsky Mir.
Situs resmi RDIF mencatat, RDIF didirikan pada 2011 di bawah kepemimpinan Presiden dan Perdana Menteri Rusia untuk berinvestasi bersama para investor global dan menarik investasi langsung di Rusia.
RDIF adalah SWF yang mengelola modal cadangan hingga mencapai US$ 10 miliar. RDIF telah berinvestasi total mencapai lebih dari 1,8 triliun rubel atau setara dengan Rp 376 triliun (asumsi kurs Rp 209 per rubel Rusia), di mana dari jumlah itu RDIF sendiri menginvestasikan 180 miliar rubel atau Rp 38 triliun dan lebih dari 1,6 triliun rubel atau Rp 334 triliun berasal dari investor, mitra dan perbankan.
RDIF juga menarik lebih dari US$ 40 miliar atau Rp 588 triliun (kurs Rp 14.700/US$) modal asing dari 15 negara, ke dalam ekonomi Rusia melalui kemitraan strategis jangka panjang.
Dengan dana ratusan triliun, lebih 80 proyek dengan mitra asing itu, jumlahnya sudah mencakup proyek di 95% wilayah Federasi Rusia. Perusahaan portofolio yang diinvestasikan RDIF juga mempekerjakan lebih dari 800.000 orang dan menghasilkan pendapatan yang setara dengan lebih dari 6% dari PDB Rusia.
Khusus untuk proyek vaksin melawan Covid-19, RDIF menggandeng HTC ChemRar, perusahaan farmasi yang didirikan pada 1990 ini.
"Afivavir bukan hanya obat antivirus pertama yang terdaftar melawan coronavirus di Rusia, tetapi juga mungkin obat anti-Covid-19 yang paling menjanjikan di dunia. Itu dikembangkan dan diuji dalam uji klinis di Rusia dalam waktu singkat yang belum pernah terjadi sebelumnya memungkinkan Afivavir untuk menjadi obat terdaftar pertama yang berbasis Favipiravir di dunia," tegas Dmitriev, dalam siaran pers RDIF, dikutip CNBC Indonesia.
RDIF dan Grup ChemRar menyatakan pada Senin bahwa mereka akan memberikan 60.000 Avifavir ke rumah sakit Rusia pada Juni, dan mempromosikannya sebagai salah satu obat perawatan virus corona pertama di dunia yang disetujui.
Menurut data yang diterima dari uji klinis obat sebelumnya, 65% dari 40 pasien dites negatif untuk virus corona setelah lima hari pengobatan dengan memanfaatkan Avifavir, yang dua kali lebih tinggi daripada kelompok terapi standar.
Rusia memiliki jumlah kasus corona virus terkonfirmasi ketiga tertinggi di dunia, dengan 405.843 orang positif corona, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Namun, angka kematian resmi tetap di angka rendah yakni 4.693 orang.
(tas/hps) Next Article Demi Asing, Ini Dia Sovereign Wealth Fund yang Dibikin Jokowi
