
Sudah Melonjak Nyaris 10%, Harga CPO 'Rehat' Dulu
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 June 2020 11:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) tidak bergerak di perdagangan hari ini. Setelah harga naik tajam dalam beberapa waktu terakhir, mungkin pelaku pasar perlu mengambil nafas sejenak.
Pada Senin (1/6/2020) pukul 11:15 WIB, harga CPO di Bursa Komoditas Malaysia kontrak acuan yang berakhir pada 14 Agustus 2020 berada di MYR 2.292/ton. Tidak berubah dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu alias stagnan.
Selama minggu lalu, harga CPO melonjak 5,77%. Pada perdagangan akhir pekan, harga berada di titik tertinggi sejak 10 April.
Sepanjang Mei, harga komoditas ini naik sampai hampir 10%. Ini menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Desember tahun lalu.
Kenaikan harga yang sudah sangat tajam ini membuat reli terhenti. Sangat dimaklumi jika investor ingin 'rehat' sejenak.
Namun ke depan, harga salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia masih bisa naik lagi. Analisis teknikal Reuters memperkirakan harga bisa mengarah ke MYR 2.345-2.409/ton.
Kenaikan harga akan ditopang oleh mulai meningkatnya permintaan. Dua negara konsumen CPO terbesar di dunia adalah India dan Indonesia, kebetulan kedua negara ini akan segera memasuki masa kenormalan baru (new normal) setelah berbulan-bulan menerapkan pembatasan sosial (social dictancing). Bahkan di India dosisnya lebih tinggi yaitu karantina wilayah (lockdown).
Di Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan akan ada 102 kabupaten/kota yang sudah masuk kategori zona hijau dan siap menjalankan new normal. Sementara Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat akan mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masing-masing pada 4 Juni dan 12 Juni.
Sementara di India, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi akan mulai melonggarkan lockdown pada 8 Juni. Lockdown di India mengundang protes dari warganya sendiri karena kehilangan mata pencarian.
Berbagai sentimen tersebut menandakan bahwa ke depan permintaan CPO akan meningkat. Saat permintaan naik, otomatis harga pun terangkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Angin Surga Berhembus dari Malaysia, Harga CPO Lompat 2%
Pada Senin (1/6/2020) pukul 11:15 WIB, harga CPO di Bursa Komoditas Malaysia kontrak acuan yang berakhir pada 14 Agustus 2020 berada di MYR 2.292/ton. Tidak berubah dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu alias stagnan.
Selama minggu lalu, harga CPO melonjak 5,77%. Pada perdagangan akhir pekan, harga berada di titik tertinggi sejak 10 April.
Kenaikan harga yang sudah sangat tajam ini membuat reli terhenti. Sangat dimaklumi jika investor ingin 'rehat' sejenak.
Namun ke depan, harga salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia masih bisa naik lagi. Analisis teknikal Reuters memperkirakan harga bisa mengarah ke MYR 2.345-2.409/ton.
![]() |
Kenaikan harga akan ditopang oleh mulai meningkatnya permintaan. Dua negara konsumen CPO terbesar di dunia adalah India dan Indonesia, kebetulan kedua negara ini akan segera memasuki masa kenormalan baru (new normal) setelah berbulan-bulan menerapkan pembatasan sosial (social dictancing). Bahkan di India dosisnya lebih tinggi yaitu karantina wilayah (lockdown).
Di Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan akan ada 102 kabupaten/kota yang sudah masuk kategori zona hijau dan siap menjalankan new normal. Sementara Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat akan mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masing-masing pada 4 Juni dan 12 Juni.
Sementara di India, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi akan mulai melonggarkan lockdown pada 8 Juni. Lockdown di India mengundang protes dari warganya sendiri karena kehilangan mata pencarian.
Berbagai sentimen tersebut menandakan bahwa ke depan permintaan CPO akan meningkat. Saat permintaan naik, otomatis harga pun terangkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Angin Surga Berhembus dari Malaysia, Harga CPO Lompat 2%
Most Popular