Sempat Susah Lunasi MTN Rp 200 M, Perumnas Mulai Bebenah

Redaksi, CNBC Indonesia
30 May 2020 10:53
Perum Perumnas
Foto: Maket perumahan hunian Perum Perumnas di ajang Indonesia Property Expo 2018. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat mengalami kendala dalam pelunasan MTN Rp 200 miliar, Manajemen Perumnas menyiapkan beberapa alternatif langkah untuk dapat memacu kinerja perseroan.

Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengaku tengah mengkaji beberapa alternatif untuk memperbaiki kondisi keuangan.

"Kami tengah mengkaji beberapa alternatif strategi yang dapat meng-akselerasi kondisi keuangan Perumnas ke figur yang lebih baik lagi," tegas Budi dalam keterangannya, Sabtu (30/5/2020).

"Strategi efisiensi operasional sudah pasti berada di dalam bucket strategi yang disiapkan ini, termasuk di dalamnya perbaikan proses bisnis. Sebagai contoh, kami akan menerapkan strategi Turn-Key kepada para kontraktor, sehingga pembayaran konstruksi baru akan dilakukan pada saat terselesaikannya pembangunan proyek tersebut. Hal ini akan semakin menyehatkan kondisi cash flow Perumnas ke depannya."

Perumnas mulai berkonsep dan fokus di rumah tapak dimana menyasar segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Portfolio bisnis Perumnas masih didominasi oleh produk rumah tapak, sekitar 60%.

"Produk Rumah tapak merupakan backbone bagi Perumnas."

Dan dari awal pembentukannya, Perumnas disiapkan untuk menyediakan perumahan bagi menengah bawah, tandasnya.

Terdapat 4 proyek andalan Perumnas pada ranah kawasan rumah tapak yang akan menjadi prioritas kami dalam waktu dekat, yaitu Perumnas Parayasa Bogor, Perumnas Dramaga Bogor, Perumnas Pasadana Bandung dan Perumnas Campaka Purwakarta.

"Dengan total unit bangun lebih dari 9,500 unit, keempat proyek tersebut akan rampung paling lama di tahun 2027 dan akan menerapkan sistem precast dalam pembangunannya," pungkasnya.

Perumnas memiliki amunisi tambahan dari pemerintah Rp 650 miliar. Hal ini akan digunakan dalam menggenjot pembangunan sekitar 56 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana sekitar 48 proyek merupakan konsep kawasan rumah tapak.

"Pada perspektif pemasaran kami akan semakin gencar pada strategi bulk sales. Tidak hanya terbatas membidik pasar pada segmen BUMN dengan mengusung sinergi BUMN yang kerap didorong Kementerian BUMN, tetapi juga pada segmen lainnya seperti ASN,Polri dan institusi lainnya," lanjutnya.

Sebelumnya, pada 27 April 2020 KSEI menyampaikan Perumnas menunda pembayaran pokok (gagal bayar) atas surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) I Perum Perumnas Tahun 2017 Seri A yang seharusnya jatuh tempo pada 28 April 2020.

Menurut data KSEI, nilai emisi MTN ini sebesar Rp 200 miliar dengan frekuensi bayar bunga 3 bulan dengan kupon 9,75%. Namun hal itu sudah diselesaikan dengan pembayaran kembali pada 8 Mei 2020.


(dru) Next Article BUMN Perumnas di Ambang Gagal Bayar (Lagi), Kok Bisa Sih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular